Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Jorge Martin Soal Mahalnya Biaya Jadi Pebalap Profesional

Kompas.com - 09/01/2023, 09:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Sumber Crash.net

JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Pramac Ducati Jorge Martin bercerita mengenai awal kariernya menjadi pebalap profesional. Menurut Martin, masa-masa awal jadi sangat sulit karena bertarung dengan banyak orang.

Juara Dunia Moto3 2018 itu mengatakan, banyak pebalap yang membayar mahal untuk bisa masuk ke dalam satu tim tertentu. Satu-satunya cara agar tak keluar biaya ialah dengan memenangkan balapan.

Baca juga: PO Haryanto Langsung Rilis 2 Bus Baru Usai Rian Mahendra Keluar

"Entah saya menang atau saya pulang. Saya menahan tekanan, saya menang dan saya bisa mengambil langkah berikutnya," kata Martin menukil Crash.net, Senin (9/1/2023).

Mekanik Pramac Racing sedang mengecek motor bernomor 89 miliki Jorge Martin menjelang sesi warm up MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022) pagi WITA.KOMPAS.com/BENEDIKTUS AGYA PRADIPTA Mekanik Pramac Racing sedang mengecek motor bernomor 89 miliki Jorge Martin menjelang sesi warm up MotoGP Mandalika, Minggu (20/3/2022) pagi WITA.

Martin mengatakan, contohnya ialah mahalnya biaya untuk ikut kejuaraan junior berjenjang di Red Bull Rookies Cup. Kejuaraan ini merupakan ajang pebalap muda unjuk kebolehan sebelum terjun ke Moto3.

“Untuk melakukan lompatan, Anda harus menang. Di Red Bull Rookies Cup mereka hanya memilih 12 pebalap dari seluruh dunia, jika mereka tidak memilih saya di sana, saya tidak jadi pebalap," kata dia.

“Kami tidak punya uang lagi untuk melanjutkan, ketika mereka menyebut nama saya, saya langsung menangis,” ujar Martin.

Pebalap asal Spanyol itu mengatakan, untuk ikut kejuaraan tersebut banyak pebalap muda harus merogoh kocek sangat dalam bahkan mencapai 200.000 euro atau setara Rp 3,3 miliar setahun.

Jorge Martin saat berlaga pada MotoGP Italia 2022Dok. Pramac Racing Jorge Martin saat berlaga pada MotoGP Italia 2022

"80 persen orang yang datang membayar banyak uang. Anak laki-laki berusia 14 dan 15 tahun, mereka membayar 200.000 euro setahun, saya cukup beruntung tidak perlu membayar, juga karena itu akan sudah tidak terpikirkan,” kata dia.

Baca juga: Modifikasi Harian Honda PCX 160, Biaya Habis Dua Motor

Di sisi lain, musim lalu Martin kalah pilih dari Enea Bastinini yang akhirnya dipromosikan ke tim pabrikan Ducati. Martin mengatakan dia menjauhi media sosial agar pikirannya tetap sehat.

"Saya mencoba untuk menjauh dari media sosial, seperti Twitter, karena ada banyak kebencian," kata dia.

"Tahun ini saya menghapus aplikasi dari smartphone saya agar tidak membaca apapun. Pada akhirnya hari ini, lingkungan Anda adalah salah satu yang tahu apa yang Anda lakukan," kata Martin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau