“Kami memahami dari sisi kompetisi sangat sulit ketika teknologi sudah diterapkan. Awalnya, ketika topik ini diangkat, saya pikir orang yang mengangkatnya tidak tahu (Ducati sudah punya sistem depan)," kata Risse.
“(Jadi) kami juga harus menemukan solusi untuk memberi Ducati waktu untuk memanfaatkannya sebelum dilarang dan saya pikir akhirnya kami menemukan pertukaran yang adil (dengan mengizinkan sistem depan hingga akhir 2022)," kata dia.
Baca juga: Jangan Bangga Bila Motor Sukses Lewati Banjir, Cek Komponen Ini
Takeo Yokoyama, Manajer Teknis Honda Racing Corporation (HRC) mengatakan, semua keputusan didiskusikan secara matang di dalam MSMA. Sama seperti Aprilia teknologi ini kecil kemungkinan digunakan di motor produksi massal.
“Dalam kasus kami, sebagai Honda, kami melakukan beberapa studi dan berpikir ini tidak akan diterapkan di sepeda jalanan di masa depan, yang merupakan salah satu alasan utama HRC berlomba," kata Yokoyama.
“Jadi kami memilih untuk melarang, seperti yang diusulkan oleh penyelenggara. Itu 5 banding 1. Prosedurnya cukup adil. Sebagai Honda, kami selalu berpegang pada filosofi kami, yang meliputi, apakah mungkin menerapkannya pada motor jalanan atau tidak," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.