Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Pengemudi Mobil Matik yang Bikin Transmisi Cepat Rusak

Kompas.com - 07/09/2022, 07:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil dengan transmisi otomatik berbeda dengan manual. Transmisi otomatik dibuat untuk memudahkan pengemudi tapi bukan berarti cara mengendarai mobil matik bisa seenaknya saja.

Sekali atau dua kali melakukan kesalahan tidak masalah, tapi bila sudah menjadi kebiasaan maka kesalahan kecil bisa mendatangkan kerusakan pada transmisi mobil matik.

Baca juga: Mobil Bekas Km Rendah Punya Nilai Tawar Tinggi

Pemilik Worner Matic bengkel spesialis transmisi otomatis, Hermas Efendi Prabowo mengatakan, kesalahan pengemudi mobil matik ialah tidak menunggu putaran mesin idle dan langsung jalan.

Bursa mobil bekas Carsentro Semarang Dicky Aditya Wijaya Bursa mobil bekas Carsentro Semarang

“Jika RPM (putaran mesin) tinggi dipaksa pindah dari N ke D sebetulnya ada semacam penyambungan mekanikal yang kasar. Hal itu berpotensi merusak komponen-komponen mekanikal,” ujar Hermas kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Hal serupa juga disampaikan oleh Foreman Nissan Bintaro, Ibrohim mengatakan, hentakan yang cukup keras hingga membuat roda spinning bisa membuat kerusakan pada transmisi jika menjadi kebiasaan.

“Orang biasanya suka mengendarai mobil dengan kasar, main injak pedal gas penuh, bahkan sampai melakukan spinning, itu kebiasaan buruk, bisa merusak komponen transmisi,” ucap Ibrohim.

Baca juga: Ubah Pola Pikir jika Ingin Pakai Motor Listrik

Rem mobil matikStanly/Otomania Rem mobil matik

Ibrohim melanjutkan, menginjak pedal gas spontan berlebihan bisa merusak kampas kopling dan komponen lain. Hal itu juga berlaku ketika pengemudi lupa memindah tuas transmisi matik ke gigi rendah saat melewati jalan berbukit.

“Saat di perbukitan, sebaiknya gunakan posisi 2 atau L, artinya rasio dibatasi. Soalnya, jika posisi D dengan rpm rendah akan membuat matik cenderung bekerja di gigi 3 atau 4, jadi tidak sesuai dengan kebutuhan torsi besar saat menanjak,” ucap dia.

Ibrohim mengatakan kejadian overdrive tersebut dapat berakibat merusak kampas kopling karena bekerja terlalu berat, dapat menimbulkan selip dan lebih cepat membuat oli matik kotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com