Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pertalite Naik, Jualan Motor Bisa Anjlok

Kompas.com - 26/08/2022, 17:21 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kabar soal kemungkinan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, Pertalite dan Solar, mulai menjadi perbincangan di tengah masyarakat.

Apalagi setelah ada informasi dari Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan bakal mengumumkan soal kenaikan banderol pada pekan depan.

Bahkan dari berbagai rumor yang berkembang, Pertalite kabarnya bakal naik menjadi Rp 10.000 per liter. Artinya ada kenaikan Rp 2.350 dari banderol saat ini yang masih Rp 7.650 per liter.

Baca juga: United Siap Luncurkan Motor Listrik Murah di Bawah Rp 15 Juta

Booth Honda Motor di IIMS 2022KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Booth Honda Motor di IIMS 2022

Menanggapi isu perubahan harga BBM subsidi, Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Sigit Kumala, mengatakan, kenaikan harga Pertalite bakal berdampak pada penjualan motor.

Seperti diketahui, penjualan sepeda motor domestik kembali mengalami tren peningkatan pada Juli lalu, setelah harus anjlok pada Mei 2022 yang hanya meraih 248.235 unit.

Dilansir dari data AISI (25/8/2022), penjualan meningkat menjadi 296.334 unit pada Juni lalu, kemudian bertambah lagi menjadi 326.452 unit pada Juli 2022 atau naik 10,16 persen (month-on-month/mom).

Baca juga: Tak Lagi 17 Tahun, Ini Batas Minimal Usia Semua Jenis SIM

“Tergantung kenaikan harganya seberapa besar ya,” ujar Sigit, kepada Kompas.com, Kamis (25/8/2022).

“Kalau seperti tahun 2005 (kenaikan 30 persen), malah ber-impact penurunan penjualan,” kata dia.

Sebagai informasi, pada awal pemerintahan Presiden SBY tahun 2005, harga BBM jenis Premium mengalami kenaikan dari Rp 1.810 per liter menjadi Rp 2.400 per liter, atau naik 32,5 persen.

Sementara apabila tahun ini harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, dari sebelumnya Rp 7.650 per liter, atau naik 30,7 persen. Artinya kenaikan harga BBM bisa berdampak pada penjualan motor seperti yang dimaksud oleh Sigit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com