Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pentingnya Co-driver Saat Berkendara Jarak Jauh

Kompas.com - 04/05/2022, 11:22 WIB
Serafina Ophelia,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkendara jarak jauh, khususnya saat musim mudik tahun ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pengemudi sebelum melakukan perjalanan.

Selain kesiapan mesin mobil dan memastikan kendaraan berada dalam keadaan yang prima, pastikan juga pengemudi berada dalam kondisi yang baik dan cukup istirahat.

Ketika berkendara, pengemudi perlu ditemani oleh salah satu dari penumpang di kabin depan, atau disebut dengan co-driver, untuk memastikan bahwa pengemudi tidak mengantuk dan masih bisa melanjutkan perjalanan.

Baca juga: Membawa Hewan Peliharaan Saat Mudik, Perhatikan Hal Ini

Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, peran co-driver khususnya di musim mudik saat ini sangatlah penting.

Ia menekankan, yang paling utama sebelum melakukan perjalanan jarak jauh adalah merencanakan perjalanan. Rencana perjalanan, menurutnya, 100 persen ada di pengemudi. Mulai dari pemilihan rute hingga estimasi jam perjalanan.

"Tapi jangan lupa, penumpang ini kan bukan robot. Dia juga harus diajak bicara. Salah satunya adalah menentukan, siapa nanti yang akan dijadikan co-driver," ucap Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

Pantauan lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek UtamaDOK. JASA MARGA Pantauan lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek Utama

Sony menjelaskan, salah satu tugas co-driver adalah untuk menghidupkan suasana selama perjalanan, juga bisa menggantikan tugas si pengemudi. Untuk menjadi co-driver, Sony mengatakan perlu ada chemistry di antara pengemudi dengan co-driver.

"Kalau kita bilang, 'Co-driver saya, itu istri saya.' Belum tentu. Suami-istri biasanya beda karakter. Tapi untuk mudik, mereka harus satu misi, satu visi. Bagaimana (caranya agar) selamat sampai tujuan," ucap Sony.

Baca juga: Indikator BBM Sudah di Posisi E, Sisa Berapa Liter di Tangki?

Ia melanjutkan, co-driver ini membantu si pengemudi agar perjalanan bisa dilalui dengan lebih aman dan selamat sampai tujuan.

"Jangan kita (sebagai co-driver) hanya lihat ke depan saja, tapi lihat matanya. Kalau dia (mata pengemudi) gerakannya sudah mulai abnormal, matanya sudah mulai 'lima watt', dia harus putuskan. Ganti (pengemudi) atau setop," ucap Sony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau