JAKARTA, KOMPAS.com - Bus Trans Metro Pasundan yang merupakan program pengembangan angkutan massal dengan skema layanan Buy the Service (BTS) dari Kementerian Perhubungan, resmi beroperasi pada Senin (27/12/2021).
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum didampingi Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, meresmikan beroperasinya Bus Trans Metro Pasundan tersebut yang dilaksanakan di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Dipati Ukur Kota Bandung.
Baca juga: Fortuner Legender Meluncur Awal Tahun 2022, Ini Bocoran Variannya
“Untuk BTS Trans Metro Pasundan akan menjadi backbone bagi angkutan massal perkotaan di kota Bandung dan sekitarnya. Ke depannya tidak menutup kemungkinan ada aglomerasi Cirebon maupun Karawang akan kami siapkan," kata Budi dalam keterangan resmi, Senin (27/12/2021).
Trans Metro Pasundan akan melayani pada jam operasional mulai dari pukul 05.00 - 21.00 WIB dengan 85 unit bus yang siap melayani penumpang di 5 rute layanan yakni:
Baca juga: Toyota Fortuner Vs Pajero Sport, Mana yang Lebih Unggul?
Saat ini koridor yang sudah siap beroperasi yakni koridor 5 yang dilayani sebanyak 21 unit bus. Ukuran bus yang bervariasi pada sejumlah layanan Trans Metro Pasundan ini disesuaikan dengan rute trayek masing-masing agar perjalanan perjalanan penumpang terasa nyaman.
“Saat ini masih gratis, namun ke depannya kami sedang siapkan skema dengan tarif yang sangat terjangkau,” kata Budi.
Kehadiran Trans Metro Pasundan diharapkan menjadi solusi untuk permasalahan kemacetan di kawasan Bandung Raya. Selain itu, angkutan massal ini juga diharapkan dapat mengurangi polusi udara.
“Mudah-mudahan kegiatan flag off Trans Metro Pasundan yang akan kita siapkan 5 koridor ke depannya ini akan memperbaiki polusi udara dan mengurai kemacetan. Sebetulnya untuk Bandung dan Surabaya sedang kami upayakan menggunakan bus listrik di tahun 2022,” ucapnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berharap, masyarakat bisa memanfaatkan bus tersebut untuk mengurangi permasalahan polusi udara yang disebabkan oleh pemakaian kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil.
Baca juga: Rest Area Km 52 B Tol Jakarta-Cikampek Tutup Sementara
"Jangan mentang-mentang punya motor, punya mobil, bensin ada, sedikit-sedikit naik mobil pribadi. Mohon ada kesadaran, perubahan paradigma. Mari kita gunakan transportasi massal, untuk kemaslahatan bersama," kata dia.
Uu menuturkan, permasalahan polusi ini memang akibatnya tidak bisa dirasakan langsung, namun dalam jangka waktu lama polusi dari kendaraan akan terasa.
"Dan hari ini Jawa Barat sudah merasakannya. Oleh karena itu harapan kami masyarakat di Bandung Raya bisa memanfaatkan program ini karena yakin ini demi kemaslahatan dan kemanfaatan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.