JAKARTA, KOMPAS.com - Tren mobil retro era 80'an dan 90'an ikut memengaruhi tren interior mobil. Bahan fabric atau kain kembali diincar untuk mendukung tampilan standar pabrikan.
Stefaan Ardino, pemilik Java Seat, workshop interior spesialis retro mengatakan, saat ini tak sedikit penyuka mobil retro yang kembali menggunakan bahan fabric untuk mendukung tampilan.
Baca juga: Hari Ini, Ganjil Genap di 13 Ruas Jalan Jakarta Masih Berlaku
"Cuma itu selera ya, karena kan ada yang tidak mau ribet atau kotor. Cuma kalau orang yang menghargai mobilnya pasti tahu yang cocok lah," kata Stefaan kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.
Menurut Stefaan ada beberapa keuntungan menggunakan bahan fabric untuk tampilan mobil terutama Jepang. Selain kembali seperti standar juga menambah harga jual mobil itu sendiri.
"Pertama kalau untuk pedagang harga bisa naik, bisa beda sampai Rp 5 jutaan dari pada interior modifan. Untuk user, katakanlah mereka kolektor ada nilai sejarahnya jadi beda. Zaman sekarang mobil yang dicari original," ungkapnya.
Baca juga: Berikut Ini Syarat Lengkap Perpanjang STNK per Satu Tahun
Selain itu bahan fabric juga relatif masih murah. Bahkan kata Stefaan harganya masih lebih terjangkau ketimbang memodifikasi interior pakai bahan kulit sintetis yang kadang dianggap kurang cocok.
"Kalau untuk sedan, jok sama doortrim pakai fabric masih dapet Rp 3 juta. Sedangkan kalau dibandingkan kulit sintetis sudah Rp 4 juta," kata Stefaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.