Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Kecelakaan, Transjakarta Diminta Jadi Pengawas Bukan Operator

Kompas.com - 13/12/2021, 13:41 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Maraknya kasus kecelakaan yang dialami bus Transjakarta sepanjang Januari hingga Oktober 2021, dinilai lantaran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transportasi Jakarta atau TJ salah ambil peran.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno, mengatakan, BUMD Transjakarta tidak usah ikut menjadi operator. Tetapi lebih berfungsi sebagai wasit pelayanan yang mengawasi seluruh persyaratan dan aturan main sudah ditetapkan.

Selama ini TJ dianggap ambil peran ganda, selain menjadi pengawas dan pengatur regulasi layanan, Transjakarta juga jadi operator yang mencari keuntungan.

Baca juga: PO Gunung Harta Borong Bus Adiputro, Trayek Malang-Bandung

Bus Transjakarta menabrak separator jalur di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (6/12/2021).Dokumentasi Pribadi Bus Transjakarta menabrak separator jalur di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin (6/12/2021).

“Para operator yang melakukan kontrak kerja dengan TJ itulah yang jadi pemain yang diawasi atau diwasiti oleh TJ,” ujar Djoko, dalam keterangan tertulis (12/12/2021).

Menurutnya, dalam melakukan pengawasan aturan main tersebut, TJ harus adil dan disiplin menerapkan aturan dan persyaratan yang ada.

Sementara itu, jika Transjakarta ikut jadi operator, bukan tidak mungkin pengawasan dan aturan main jadi punya standar ganda, yang bisa menjadi tidak adil dalam melaksanakan tugasnya karena terjadi ambiguitas.

Baca juga: Catat, 4 Ruas Tol Ini Berlakukan Ganjil Genap Saat Libur Nataru

Bus transjakarta melintas di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020). Jumlah pengguna transjakarta telah menembus 1 juta penumpang per hari. Jumlah penumpang sebanyak 1.006.579 orang tercatat pada Selasa (4/2/2020).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Bus transjakarta melintas di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2020). Jumlah pengguna transjakarta telah menembus 1 juta penumpang per hari. Jumlah penumpang sebanyak 1.006.579 orang tercatat pada Selasa (4/2/2020).

“Transjakarta terkadang menganakemaskan TJ sebagai operator, dengan memberi prioritas lebih. Untuk peluang keuntungan, misalnya dengan menempatkan armadanya pada rute yang panjang dan lebih toleran terhadap aturan yang ada,” ucap Djoko.

“Sementara kepada operator lain lebih ditekan pada disiplin sampai sekecil-kecilnya. Bila terjadi pelanggaran langsung diberi penalty,” kata dia.

Djoko menambahkan, saat ini status TJ sebagai operator, bukan lagi sebagai fill-in tapi sudah mendominasi armadanya.

Baca juga: Pengemudi Ini Lupa Tutup Sunroof Saat Parkir, Air Hujan Masuk ke Dalam Kabin

Sejumlah penumpang menaiki bus Transjakarta di Jakarta, Selasa (17/3/2020). PT Transjakarta akan menambah rute perjalanan menjadi 123 rute dan menambah jam operasional, hal ini untuk mengurangi antrean panjang yang terjadi di beberapa halte pada Senin (16/3/2020) kemarin.ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT Sejumlah penumpang menaiki bus Transjakarta di Jakarta, Selasa (17/3/2020). PT Transjakarta akan menambah rute perjalanan menjadi 123 rute dan menambah jam operasional, hal ini untuk mengurangi antrean panjang yang terjadi di beberapa halte pada Senin (16/3/2020) kemarin.

“Kerja TJ sebagai wasit pelayanan menjadikan konsentrasinya buyar, karena harus terbagi dengan tugas sebagai operator,” kata Djoko.

“Organisasi TJ menjadi besar, SDM juga tambah banyak dan anggaran juga semakin besar, urusan juga semakin majemuk. Urus bus, urus tenaga kerja, urus bengkel, urus pool bus, urus diklat, dan lain-lain,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com