Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Ringsek tapi Bambang Soesatyo Selamat Tanpa Luka, Ini Pengamanan Mobil Rally

Kompas.com - 27/11/2021, 18:20 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap Sean Gelael bersama navigatornya Bambang Soesatyo mengalami crash di lintasan balap saat mengikuti seri terakhir Kejurnas Sprint Rally yang berlangsung di Meikarta, Bekasi, 27-28 November 2021.

Dalam foto yang beredar, terlihat bagian belakang Citroen C3 R5 itu rusak parah. Buritan mobil hatchback yang memperlihatkan logo sponsor tersebut ringsek. Diamati lebih detail, pelek roda belakang sebelah kanan pun patah seluruhnya.

Baca juga: Lorenzo Ungkap Awal Mula Marquez Benci Rossi

Meskipun mengalami kecelakaan yang cukup parah hingga mobil ringsek, pembalap dan navigator tidak mengalami luka parah.

Berdasarkan keterangan dari manajer Sean Gelael, Aswin Harahap mengatakan bahwa Sean Gelael dan Bambang Soesatyo dalam keadaan aman dan tidak mengalami cedera fatal.

Ketua MPR Bambang Soesatyo usai kecelakaan di ajang balap rally Meikarta, Sabtu (27/11/2021). Istimewa Ketua MPR Bambang Soesatyo usai kecelakaan di ajang balap rally Meikarta, Sabtu (27/11/2021).

"Aman. Alhamdulillah. Pak Bamsoet dan Sean baik-baik saja," ujar Aswin kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Sabtu (27/11/2021).

Hal ini dikarenakan dalam regulasi balap mobil rally, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh pebalap dan tim demi keamanan dan keselamatan pembalapnya.

Baca juga: Faktor Penyebab Utama Kecelakaan di Ruas Jalan Tol Jasa Marga

Dalam peraturan teknik keselamatanolahraga mobil yang dikeluarkan oleh Ikatan Mobil Indonesia (IMI) dijelaskan beberapa ketentuan untuk menunjang keselamatan.

1. Penggunaan sabuk keselamatan

Sabuk pengaman yang digunakan Harus terdiri dari dua sabuk bahu dan satu sabuk pangkuan dan terpasang pada chasis dengan minimal 4 titik jangkar, 2 (dua) untuk sabuk bahu dan 2 (dua) untuk sabuk pangkuan.

Sabuk pengaman wajib untuk menggunakan sabuk keselamatan yang lebar masing-masing sabuknya minimal 3 inci, kecuali yang didesain untuk HANS dan harus homologasi FIA.

Foto Citroen C3 R5 yang dikendarai Sean Gelael dan Bambang Soesatyo usai mengalami kecelakaan di balapan Kejurnas Sprint Rally 2021Staf dokumentasi Bamsoet Foto Citroen C3 R5 yang dikendarai Sean Gelael dan Bambang Soesatyo usai mengalami kecelakaan di balapan Kejurnas Sprint Rally 2021

2. Adanya safety cage dan juga Roll bar

Safety cage harus dirancang, dibuat, atau dipasang secara benar, safety cage dapat secara jelas mengurangi deformasi saat terjadi insiden, sehingga mengurangi risiko cedera penumpang mobil.

Fitur penting dari sebuah safety cage adalah konstruksi yang baik, dirancang khusus untuk mobil tersebut (sangat pas dengan bentuk interior kabin), jumlah titik pasang yang cukup dan cara pemasangan yang benar.

Baca juga: Empat Bus Baru Indonesia Power, Pakai Sasis Mercy

Dilihat secara memanjang / membujur, safety cage harus berada sepenuhnya di antara titik-titik pasang suspensi depan dan belakang yang memiliki beban vertikal (per dan peredam kejut).

Penguat tambahan yang berada diluar safety cage ini diperbolehkan selama masih berada di antara safety cage dan titik pasang swaybar / stabilizer pada chassis / rangka body. Pipa-pipa safety cage boleh menembus dashboard, door trim, dan jok belakang (jika ada).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau