TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah RI berencana memasukkan kendaaan bermotor listrik sebagai salah satu produk otomotif yang berhak menerima pembebasan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mulai 2022 alias tahun depan.
Pasalnya, hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mempercepat ekosistem kendaraan berteknologi serupa untuk transportasi jalan, yang tercantum dalam Perpres Nomor 55 Tahun 2019.
Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai meresmikan helatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE BSD, Tangerang, Kamis (11/11/2021).
Baca juga: Menko Airlangga Hartarto Resmi Buka GIIAS 2021
"PPnBM-DTP itu berlaku sampai dengan Desember 2021. Setelahnya, kita akan evaluasi lagi," katanya.
"Tahun depan, memang ada yang ingin kita dorong termasuk di antaranya electric vehicle (EV), itu semua diharmonisasikan terkait PPnBM," lanjut dia.
Airlangga menerangkan, rencana pemerintah untuk mengikutsertakan mobil listrik sebagai penerima PPnBM 0 persen bertujuan untuk menarik minat masyarakat.
Mengingat, saat ini permintaan masyarakat atas kendaraan listrik di dalam negeri masih rendah lantaran harga jualnya yang mahal dan ketersediaan infrastruktur terbatas.
"Pada 2024, diharapkan sudah ada penjualan (kendaraan listrik) tapi di market share-nya memang masih terbatas (target pemerintah 20 persen). Nanti kita akan lihat apakah perlu direvisi target tersebut," kata Airlangga.
Dalam kesempatan sebelumnya, Airlangga menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain besar kendaraan listrik dan memproduksinya.
Baca juga: Lexus ES 300h Sapa Warga Indonesia
Sebab, Indonesia memiliki sumber daya alam berupa bahan baku pembuat baterai kendaraan listrik yang kemudian didukung pula oleh industri otomotif.
"Kita ketahui kita sudah punya nikel, kobalt, mangan, kita juga akan dorong untuk industri precursor, katoda, industri batterry cells, sampai ke industri otomotif," kata dia.
"Kita punya kemampuan, dengan adanya domestic market untuk membuat industri supply chain yang lengkap. Tentunya kita berharap industri ini seluruhnya swasembada dan bisa diekspor ke berbagai negara," tambah Airlangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.