Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perhatikan Ini Saat Menggeser Transmisi Mobil Matik

Kompas.com - 14/10/2021, 11:12 WIB
Arif Nugrahadi,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil dengan transmisi matik kini menjadi primadona bagi sebagian orang terutama wanita. Pasalnya, mengemudikan mobil matik bisa dikatakan lebih simpel jika dibandingkan transmisi manual.

Pengemudi cukup menginjak pedal gas dan mobil akan berjalan sesuai dengan kecepatan yang diinginkan. Berbeda halnya dengan mobil manual yang masih harus menyesuaikan kapan waktunya memindah gigi transmisi dan menginjak pedal kopling.

Baca juga: Pajak Karbon Segera Berlaku, Bagaimana Nasib Diskon PPnBM?

Meskipun demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat mengemudikan mobil transmisi matik. Pengemudi juga harus tahu sistem kerja transmisi matik agar mobil lebih awet dan juga aman pada saat mengemudi.

Terutama pada saat menggeser tuas transmisi dan saat berakselerasi menggunakan mobil matik. Jika dilakukan dengan sembarangan, bukan tidak mungkin komponen transmisi akan lebih cepat rusak.

Tuas transmisi mobil matik Tuas transmisi mobil matik

Hermas Efendi Prabowo, Pemilik bengkel spesialis Worner Matic mengatakan, saat mengendarai mobil matik pengemudi harus menggunakan perasaannya.

“Mengemudikan mobil matik itu tidak boleh kasar, harus dengan perasaan. Berbeda dengan mobil manual,” kata Hermas kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Yamaha Luncurkan Motor Bebek Harga Mulai Rp 12 Jutaan

Mobil matik juga memiliki tuas gigi transmisi yang dapat digunakan sesuai dengan kondisi berkendara. Seperti pada saat berjalan lurus, mundur, berjalan di tanjakan atau turunan, dan ada juga transmisi khusus untuk parkir.

Pada saat hendak menggeser gigi transmisi, Hermas menyarankan untuk tidak terlalu cepat saat melakukan perpindahan.

“Misalkan saat akan parkir, mobil hendak maju atau pun mundur, dalam posisi belum berhenti tapi tuas transmisi sudah digeser,” ucapnya.

Komponen transmisi matikAditya Maulana, KompasOtomotif Komponen transmisi matik

Kesalahan ini menurutnya bisa fatal jika terus dilakukan. Bukan tidak mungkin, komponen transmisi mobil juga akan rusak atau jebol.

“Bisa rontok komponennya, jadi sebelum menggeser tuas transmisi pastikan posisi mobil harus benar-benar berhenti dulu baru digeser,” ujarnya.

Baca juga: BPKB Hilang, Begini Syarat dan Biaya Bikin Baru

Kemudian pada saat hendak berjalan atau berakselerasi, jangan lakukan akselerasi dengan cepat sesaat setelah tuas transmisi digeser ke posisi D.

“Saat baru tuas transmisi baru digeser, jangan langsung berakselerasi. Masih perlu sedikit waktu agar presisi,” ucap Hermas.

Kesalahan pengguna mobil matik dalam menggeser tuas transmisi juga dijelaskan oleh Didi Ahadi selaku Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM).

Salah satu bagian dari transmisi matik pada mobil.Aditya Maulana, KompasOtomotif Salah satu bagian dari transmisi matik pada mobil.

Menurut dia, banyak pengguna mobil matik yang memaksakan pindah gigi sebelum mobil berhenti. Hal ini akan merusak komponen transmisi mobil matik.

Misalnya dari D mau mundur, sebaiknya injak rem terlebih dahulu sampai mobil berhenti baru pindahkan ke gigi mundur," kata Didi.

Baca juga: Rossi Akhirnya Mengaku Belum Siap Pensiun dari MotoGP

Didi juga menyarankan untuk tidak terlalu agresif saat memainkan perpindahan gigi jika menggunakan fitur triptonic. Jika penggunaanya terlalu agresif atau bahkan cenderung kasar, dapat mengakibatkan kampas kopling matik lebih cepat aus.

"Menggunakan paddle shift itu digunakan dengan wajar saja, jangan digunakan untuk performa atau tarik-tarikan yang nantinya malah merusak transmisi," ucap Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau