Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Makin Minim Empati, Ada Mindset yang Salah

Kompas.com - 18/08/2021, 10:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berkendara di Indonesia kadang menjadi hal yang sulit dilakukan. Misalnya ketika ingin masuk ke jalan utama, kadang bertemu pengendara motor yang enggan mengalah dan memberi kesempatan.

Mereka biasanya tetap menarik gas, sambil membunyikan klakson panjang, tanda tidak mau memberi jalan. Memang, ada juga pengendara yang baik, sehingga menarik tuas remnya dan memberi jalan.

Lalu mengapa ada saja pengendara motor yang enggan mengalah, bahkan untuk sekadar memberi jalan saja tidak mau?

Baca juga: Pilih Mana, Honda Brio Baru atau Jazz Bekas?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, banyak pengendara yang berasumsi kalau naik motor itu lebih cepat sampai. Mindset ini jangan sampai dipelihara, karena merupakan hal yang salah.

“Kalau mindset cepat sampai tadi sudah ada di kepala, yang ada saat berkendara maunya mengebut terus. Pada akhirnya mereka berkendara hanya mengandalkan gas, sehingga sering lakukan manuver zig-zag dan mengabaikan rem,” ucap Sony kepada Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Pengendara motor yang mengabaikan rem, melupakan kalau di jalan itu harus berbagi kesempatan, mengalah dan sopan. Sehingga bisa dibilang mereka ini pengendara yang agresif, bahkan klakson sebagai alat komunikasi pun disalahgunakan.

Baca juga: Bus Tambang Baru dari Adiputro, Pakai Sasis Scania

“Salah satu alat komunikasi agar jalan di depannya terbuka adalah klakson. Mereka merasa kepentingannya di atas segalanya, menjadi pengendara yang egois dan tidak berempati,” kata Sony.

Sony mengingatkan, jika perilaku pengendara motor tetap agresif dan tidak berempati, tinggal tunggu waktunya saja untuk mengalami kecelakaan. Mindset yang seharusnya dimiliki pengendara motor adalah aman, nyaman, sehat, dan selamat di jalan raya.

“Mengendarai motor itu gampang, yang susah adalah menerapkan cara berkendara beretika. Beretika ini mudah diucapkan, tpi susah untuk diterapkan,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau