Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalanan Sepi, Masih Kerap Digunakan untuk Ugal-ugalan

Kompas.com - 18/08/2021, 09:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia membuat Pemerintah melakukan pembatasan kegiatan masyarakat. Efeknya, beberapa ruas jalan menjadi sepi, terutama saat malam hari.

Namun, adanya pembatasan ini tidak membuat beberapa orang melakukan aksi ugal-ugalan dengan motor. Tidak jarang aksi seperti balap liar, atau pengendara yang melakukan atraksi wheelie, makin sering ditemui di jalan raya.

Tentu saja kegiatan tadi dilarang oleh peraturan dan bisa membahayakan pengguna jalan lain. Tapi mengapa bala liar atau melakukan atraksi ini malah makin marak saat ini?

Baca juga: Susunan Pebalap MotoGP 2022, Dua Tim Belum Ada Kepastian

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, ada beberapa faktor yang memengaruhi orang untuk tidak mematuhi aturan dan terkesan asal-asalan di jalan, pertama adalah cara belajarnya saat mengendarai motor.

“Orang tersebut belajar motor secara autodidak, sehingga hanya paham cara mengoperasikannya saja, tapi kurang memahami aturan yang berlaku saat berlalu lintas,” kata Agus kepada Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Agus melanjutkan, faktor kedua yang membuat orang tidak menaati aturan adalah usia. Rata-rata kecelakaan motor yang terjadi di jalan raya, melibatkan pengendara dengan usia muda, hal ini disebabkan mereka masih belum bisa mengontrol emosi dengan baik.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, Ganjil Genap Jakarta Berlanjut sampai 23 Agustus

“Ketiga, faktor pergaulan, ketika mereka dekat dengan orang yang ugal-ugalan, maka kemungkinan akan berpengaruh pada cara berkendaranya,” ucap Agus.

Melihat dari ketiga faktor di atas, peran orang tua dalam mengedukasi anaknya soal berkendara sangat penting. Jangan sampai orang tua melepaskan anak dengan kendaraan dan mengajarkan yang tidak baik, sehingga sulit untuk mengubah kebiasaannya.

“Orang tua harus mampu memberikan edukasi yang baik kepada anak-anaknya sebelum mulai mengijinkan berkendara di jalan raya. Jika tidak melibatkan orang tua, akan sulit mengubah kebiasaan yang tidak aman yang sering dilakukan pengendara pemula,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
spy orang tertip itu harus ada aturan yg jelas & tegas, dan dipantau oleh petugas yg jujur & tegas jg. kalau aturannya tdk di tegakkan, malah jadi modus untuk penyalahgunaan kekuasaan maka banyak ketidak aturan. cara berpikirnya kalau melanggar bisa damai dengan petugas.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Israel Diserang Teror Bom, 3 Bus Meledak di Tel Aviv
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau