Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Transparan dan Terukur, Ujian Praktik SIM Kini Pakai E-Drives

Kompas.com - 14/04/2021, 12:12 WIB
Dio Dananjaya,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Demi meningkatkan pelayanan buat masyarakat yang ingin mengurus Surat Izin Mengemudi (SIM), Polri baru saja meresmikan metode ujian SIM dengan E-Drives.

Secara umum, metode E-Drives tidak berbeda jauh dengan yang dilakukan sebelumnya. Hanya saja kini segala parameter pengetesan sudah bisa terpantau secara elektonik.

E-Drives merupakan sebuah sistem yang mengandalkan sensor, dan secara otomatis akan memberikan penilaian kepada masyarakat saat ujian praktik.

Baca juga: Resmi, Kini Bikin dan Perpanjangan SIM Cukup dari Ponsel Pintar

Ilustrasi ujian praktik SIM A dan C menggunakan sistem e-DrivesDok. Polda Metro Jaya Ilustrasi ujian praktik SIM A dan C menggunakan sistem e-Drives

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, mengatakan, metode E-Drives telah diterapkan di Satpas SIM, Daan Mogot, Jakarta Barat.

Menurutnya, teknologi terbaru ini telah diterapkan bagi para pemohon yang akan membuat SIM A ataupun SIM C baru.

Melalui metode ini, penilaian yang diberikan kepada para pemohon jadi lebih transparan dan terukur.

"Jadi ketika kendaraan yang dipakai ujian praktik menyenggol pembatas jalur, otomatis akan berbunyi dan akan dikirimkan sinyal ke ruang monitoring center, sehingga lulus atau tidaknya seseorang dilihat secara digital," ujar Sambodo, dalam tayangan virtual (13/4/2021).

Baca juga: Isi Bahan Bakar, Lebih Baik Pakai Nominal Rupiah atau Liter?

E-Drives, Tes Membuat SIM Kini Gunakan Sensor ElektronikKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo E-Drives, Tes Membuat SIM Kini Gunakan Sensor Elektronik

Berikut ini teknologi yang digunakan pada E-Drives:

1. RFID (radio frequency identification) yang diletakkan pada kendaraan roda dua adalah sistem identifikasi nirkabel yang memungkinkan pengambilan data tanpa harus bersentuhan.

Ketika peserta melewati RFID radar, maka secara otomatis data peserta akan tampil pada aplikasi ujian praktik SIM di ruang monitoring.

2. Passive Infrared, cahaya inframerah pada garis awal di garis akhir gunanya untuk mengetahui saat peserta mulai dan selesai pada tiap tahapan.

3. Vibration Sensor, merupakan sensor yang dapat mengetahui suatu getaran pada suatu benda. Sensor ini diletakkan dalam patok yang terpasang di samping lintasan.

4. Ultrasonik adalah pancaran gelombang suara dengan frekuensi tinggi 20 Kilo Hertz. Sensor ini diletakkan pada tahapan tanjakan dan turunan uji praktik SIM A.

Ketika mobil berhenti pada posisi menanjak atau turunan, sensor ultrasonik ini akan mengetahui posisi terakhir mobil.

Jika terjadi reaksi mundur atau maju sebelum melanjutkan tanjakan atau turunan, sensor ultrasonik akan mengirimkan sinyal ke komputer server di ruang monitoring.

Dari dalam ruang monitoring penguji dapat melakukan pemantauan dari layar CCTV dan memberikan peringatan, aba-aba, atau perintah dengan pengeras suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau