JAKARTA, KOMPAS.com - Pelumas kendaraan alias oli punya dua jenis yaitu oli mineral dan oli sintetik. Perbedaan keduanya terletak dari bahan pembetuknya yaitu base oil.
Lantas apa keunggulan dan kekurangan masing-masing?
Brahma Putra Mahayan, Jr Technical Specialist Pertamina Lubricants, mengatakan, base oil sintetik lebih unggul ketimbang mineral.
Baca juga: Beda Bahan Pembentuk Oli dan Gemuk
Setidaknya ada lima keunggulan base oil sintetik, yaitu lebih tahan panas, titik tuang (pour point) lebih rendah, lebih tahan oksidasi, kekentalan lebih stabil dan viskositas indeks lebih tinggi, serta umur pakai relatif lebih lama.
"Sintetik lebih tahan oksidasi. Oksidasi saat kondisi panas olinya cepat rusak," kata Brahma saat acara Pertamina Lubricants Workshop secara daring belum lama ini.
Brahma mengatakan, selain tahan oksidasi juga tingkat kekentalan oli sintetik lebih stabil.
Kekentalan oli yang stabil cukup penting dalam spesifikasi pelumas kendaraan. Sebab mesin pada dasarnya bekerja dalam relatif tidak stabil.
"Contoh kita berangkat dari rumah, saat pagi menyalakan mesin temperaturnya dingin sehingga dianjurkan dipanasi," katanya.
"Tentunya temperatur oli naik sampai titik tertentu setelah itu kendaraan berjalan, apalagi yang tipe pendingin udara bukan cairan maka kualitas pendinginannya sangat tergantung aliran udara," kata Brahma.
Baca juga: Apa Perbedaan Pelumas Mineral dan Sintetik untuk Kendaraan?
"Dengan temperatur naik turun, diharapkan pelumas masih bisa memberikan perlindungan yang stabil, mau panas atau dingin tetap kental," ucapnya.
"Karena minyak punya sifat kalau dingin mengental dan panas encer, tapi kita jaga dalam rentang aman. Jadi tetap stabil. Panas atau dingin tetap terjaga," katanya.
Brahma mengatakan secara spesifikasi umur oli sintektik bisa lebih lama ketimbang mineral. Kebalikannya oli mineral umurnya lebih singkat dan harganya relatif lebih murah.
"Paling tidak dua kali atau tiga kali dari mineral. Kelemahannya harga lebih mahal, sintetik bisa 4-5 kali dari mineral," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.