Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Royal Enfield Bikin Pabrik di Thailand, Bukan di Indonesia

Kompas.com - 28/02/2021, 08:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia merupakan pasar sepeda motor terbesar ketiga setelah India dan China, dan salah satu pasar potensial untuk Royal Enfield (RE).

Tapi untuk penjualan di ASEAN, Indonesia masih kalah dari Thailand. Penjualan RE di Negeri Gajah Putih itu bahkan empat sampai lima kali lebih besar dari Indonesia.

Tak heran jika kemudian Royal Enfield lebih memilih membuat pabrik di Thailand ketimbang Indonesia.

Baca juga: Royal Enfield Pandang Positif Tren Motor Custom di Indonesia

Royal Enfield Indonesia menggelar Ride After DarkIstimewa Royal Enfield Indonesia menggelar Ride After Dark

Tapi menurut Vimal Sumbly, Head of Business APAC Royal Enfield, pendirian pabrik di Thailand bukan semata karena angka penjualan, tapi karena kemudahan dari pemerintah Thailand.

"Kami sebetulnya memasuki Thailand dan Indonesia di saat yang sama. Bahkan kami mendapatkan distributor pertama di Indonesia dahulu, sebelum Thailand," kata Vimal kepada Kompas.com, belum lama ini.

"Namun ada kemudahan tersendiri dalam mendirikan completely knock down (CKD) pabrik di Thailand, karena pemerintah membantu kami dalam prosesnya, termasuk juga syarat dan peraturan di Thailand cenderung lebih mudah," katanya.

Vimal mengatakan, syarat pendirian pabrik di Indonesia lebih sulit ketimbang Thailand.

"Di Indonesia, persyaratan pendirian bisa dibilang lebih rumit dan ada sistem kuota, yang melarang perusahaan untuk mengambil tantangan atau risiko yang lebih besar di negara seperti Indonesia," katanya.

Baca juga: RE Classic Laris Manis, Orang Indonesia Suka Sejarah dan Budaya

Royal Enfield Indonesia menggelar Ride After DarkIstimewa Royal Enfield Indonesia menggelar Ride After Dark

"Batasan ini tidak ada di Thailand. Jadi dalam hal kemudahan berbisnis, Thailand punya kemudahan yang lebih tinggi," kata Vimal.

Meski demikian kata Vimal pihaknya tetap membuka peluang mendirikan pabrik di Indonesia.

"Namun, tentunya kami tetap ingin mengupayakan adanya pabrik di Indonesia di masa yang akan datang, dengan dukungan dari pemerintah juga," kata Vimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com