JAKARTA, KOMPAS.com – Memasuki musim hujan, lampu utama atau headlamp jadi komponen yang berperan penting menjaga visibilitas tetap baik selama berkendara, terutama di malam hari. Jangan sampai lampu mobil tidak bisa menembus hujan atau bahkan kabut karena masalah sepele.
Salah satu menjaga lampu utama tetap terang dan punya intensitas cahaya yang baik adalah dengan membersihkan mika lampu.
Andre, pemilik Nurmaras Autolamp di daerah Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, mengatakan, mika lampu berperan meneruskan pancaran cahaya lampu.
Baca juga: Estimasi Harga Hatchback dan Sedan Usai Dapat Relaksasi PPnBM 0 Persen
Oleh sebab itu, kebersihan mika lampu harus dijaga. Jangan sampai mika lampu kusam atau buram, karena bisa mengurangi pendaran headlamp.
“Mika lampu yang kusam banyak penyebabnya. Mulai dari sering dijemur di luar, sampai karena salah penanganan,” ujar Andre, kepada Kompas.com (11/2/2021).
Menurut Andre, untuk membersihkan mika lampu sebaiknya tidak menggunakan cairan poles atau obat-obatan sembarangan.
Baca juga: Toyota Raize dan Daihatsu Rocky Punya Dua Mesin, Harga Dasar di Bawah Rp 200 Juta
Karena metode pembersihan tersebut justru bisa menghilangkan pernis bawaan yang sudah melekat pada mika lampu.
“Kalau mika sudah menguning atau ada baret halus, sekarang sudah ada teknologinya. Kalau kita pakai nano burn coating headlamp,” ucap Andre.
“Pertama-tama kita hilangkan dulu kusam sama retak seribunya. Setelah dihilangkan, nanti finishing pakai cairan nano. Cara pakainya dipanaskan dan diberi uap, nanti dia bisa bening dan bersih lagi seperti baru,” tuturnya.
Baca juga: Kemenkeu Setuju, Ini Alasan Mobil di Bawah 1.500 cc Dapat Diskon Pajak
Andre menambahkan, biasanya mobil-mobil usia lima tahun ke atas mulai mengidap penyakit mika lampu yang menguning.
“Untuk nano burn berada di kisaran Rp 600.000 sepasang untuk mobil Jepang. Kalau mobil Eropa ada biaya tambahan untuk biaya bongkar pasang, totalnya jadi Rp 1 juta sepasang,” kata Andre.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.