JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden Toyota Kijang Innova menabrak pembatas jalan hingga tembus kabin yang terjadi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (3/1/2021), banyak mendapatkan perhatian.
Selain karena pembatas jalan yang menembus hingga kabin, juga terkait perangkat keselamatan berupa airbag tidak mengembang ketika kecelakaan terjadi.
Insiden itu pun banyak menimbulkan pertanyaan mengenai kinerja perangkat pembantu keselamatan bagi pengemudi maupun penumpang tersebut.
Baca juga: Mengapa STNK Kendaraan yang Sudah Dijual Perlu Diblokir?
Mengenai kejadian itu, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi mengatakan, tidak semua tabrakan atau benturan yang terjadi bisa membuat airbag mengembang.
“Ini yg harus dipahami, bahwa tidak semua tabrakan airbag akan mengembang, tapi yang utama harus menggunakan sabuk pengaman,” kata Didi saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/1/2021).
Jumlah perangkat keselamatan pada setiap mobil-mobil keluaran terbaru juga berbeda-beda. Seperti halnya yang ada pada mobil Toyota Kijang Innova yakni sebanyak tiga tempat.
“Kalau di Kijang Innova ada tiga airbag, seperti pada kemudi, penumpang dan bagian lutut,” tuturnya.
Tetapi, Didi menambahkan, airbag hanya akan bisa mengembang ketika sensor yang ada pada bagian depan terbaca oleh Electronic Control Unit (ECU).
Baca juga: Begini Cara Mudah Blokir STNK Tanpa Harus ke Samsat
Sehingga, meskipun mobil yang dikemudikan mengalami kecelakaan atau benturan parah tidak menjamin airbag bisa mengembang.
“ECU akan membaca dari sensor, apakah bisa mengambangkan airbag atau tidak karena banyak faktor pendukungnya,” katanya.
Salah satu yang menyebabkan airbag mengembang adalah ketika mobil menabrak benda yang diam tepat di bagian depan.
Baca juga: Cara Blokir STNK Motor dan Mobil Tanpa Perlu Keluar Rumah
Selain sensor bagian depan, airbag juga mengembang saat terjadi benturan sekitar 30 derajat pada bagian pinggir depan mobil, kanan dan kiri.
“Saat terjadi kecelakaan di sisi depan, dengan kecepatan tertentu, airbag akan mengembang 0,03 detik, dan kemudian deflate dalam waktu 0,1 detik,” ucap Didi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.