JAKARTA, KOMPAS.com – Kendaraan niaga besar seperti truk dan bus juga perlu dilakukan wheel alignment atau spooring. Namun spooring yang dilakukan pada kendaraan niaga berbeda dari yang dilakukan pada mobil biasa.
Independent Tyre Analyst dan Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Bambang Widjanarko mengatakan, spooring pada truk dan bus hanya dilakukan pada ban depan.
“Spooring pada truk hanya perlu setel toe in/toe out dan king pin, tidak perlu atur caster dan camber dari bannya,” ucap Bambang kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Harga SUV Bekas di Bursa Lelang, Honda CR-V Mulai Rp 70 Jutaan
As roda depan truk atau bus, menggunakan as bulk, jika sudah bengkok atau tidak lurus, harus diganti. Berbeda dengan mobil biasa yang bisa disetel caster dan cambernya. Jadi ketika spooring, disetel derajat kelurusan dari ban depan bagian kiri dan kanan.
“King pin merupakan besi seperi tusuk konde yang berada pada bagian kanan dan kiri ban depan. Saat spooring, king pin dicek keausannya saja. Kalau king pin aus, ketika jalan, ban depan akan goyang, efeknya keausan ban yang tidak merata,” ujar Bambang.
Sedangkan pada bagian belakang truk atau bus, tidak perlu dilakukan spooring, karena menggunakan rigid axle sehingga tidak ada king pinnya. Pada bagian belakang hanya cek kondisi bearing, keseimbangan pelek, sistem rem, dan suspensi.
Baca juga: Daftar Harga Sedan Bekas di Bursa Lelang, Honda City Rp 41 Juta
Bambang juga mengatakan, spooring pada kendaraan niaga memiliki peran yang besar terhadap keawetan ban. Ban menjadi biaya operasional terbesar setelah bahan bakar pada kendaraan niaga, jadi perlu untuk menjaga keawetan ban.
“Truk dengan setelan spooring yang tepat dan perawatan kaki-kaki yang baik akan memperpanjang usia pakai ban secara signifikan,” kata Bambang.
Truk dengan spooring yang tidak baik akan membuat sulit untuk dikendalikan, roda terasa mencari jalan sendiri ke arah yang tidak menentu dan sulit utuk berjalan lurus. Efeknya, telapak ban akan tergerus secara tidak merata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.