Imbas Covid-19, Daihatsu Terapkan WFH dan Pakai Layanan Digital

JAKARTA, KOMPAS.com – Merespon kebijakan pemerintah, akhirnya PT Astra Daihatsu Motor (ADM) resmi menerapkan kebijakan work from home (WFH), atau kerja dari rumah.

Penerapan WFH karyawan dilakukan Daihatsu sejak Senin (23/3/2020) lalu. Namun demikian, implementasinya dilakukan bagi karyawan di beberapa bagian dengan menerapkan split team dan koordinasi menggunakan digital meeting.

Amelia Tjandra, Marketing Director PT ADM, mengatakan dengan adanya sistem WFH tersebut, maka kegiatan operasional masih tetap bisa berjalan.

Baca juga: Pelayanan Perpanjang Masa Berlaku SIM Dihentikan Sementara

"Kami prihatin dengan pandemi corona yang telah merebak secara global, termasuk Indonesia. Daihatsu melakukan segala usaha dalam memperioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawan," ucap wanita yang akrab disapa Amel dalam keterangan resminya, Sabtu (28/3/2020).

ADM Ilustrasi kantor Daihatsu

Selain itu, Daihatsu juga menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan Covid-19 di lingkungan kerja.

Mulai dengan pengecekan tubuh karyawan saat masuk, penyemprotan disinfektan di area kerja dan bagi karyawan, menjaga jarak dalam setiap kegiatan, bahkan saat istirahat makan siang juga di atur menjadi beberapa shift.

Sementara itu, pada bagian penjualan dan servis, Daihatsu juga melakukan penyesuaian aktivitas. Pembelian Daihatsu juga dapat dilakukan via digital, yaitu melalui situs resmi dan aplikasi Astra Daihatsu Mobile.

Baca juga: Diimpor dari Malaysia, Daihatsu Klaim Pasokkan Sirion Baru Aman

tunasdaihatsu.com (Ilustrasi) Bengkel Daihatsu bodi repair

Menurut Amel, melalui aplikasi Astra Daihatsu Mobile, masyarakat masih bisa mendapatkan beberapa layanan, seperti membeli mobil Daihatsu, request test drive, dan booking service.

Layanan servis perawatan berkala kendaraan Daihatsu juga dapat dilakukan di rumah (home service) menggunakan DMS (Daihatsu Mobile Service).

"Semoga wabah corona ini dapat segera berlalu, dan kita dapat beraktivitas secara normal kembali", kata Amel.

Sebelumnya, Amel mengatakan imbas corona memang sangat signifikan baik bagi sektor bisnis dan produksi. Apalagi setelah rupiah pun ikut melemah terhadap dollar Amerika Serikat yang berpotensi membuat harga produk ikut naik.

Kondisi tersebut akan makin signifikan lagi bila nantinya bila larangan mudik pun resmi diberlakukan oleh pemerintah.

"Imbas corona terhadap penjualan sangat negatif, demand turun sehingga produksi akan disesuaikan dengan penurunan. Kami akan terus monitor, jika pelemahan terus berlangsung pasti akan ada adjustment harga," ucap Amel.