Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Padat, Akses Tol Layang Jakarta-Cikampek Akan Dibatasi

Kompas.com - 23/12/2019, 06:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, kepadatan volume kendaraan di Tol layang Jakarta-Cikampek II atau elevated merupakan hal baik.

Fakta ini menunjukkan bahwa masyarakat semangat dan penasaran terhadap keberadaan tol tersebut. Selain itu, dengan pemangkasan waktu jarak tempuh yang cukup signifikan, semakin mendorong pengendara memanfaatkan Tol Layang Jakarta-Cikampek.

"Biasanya kalau hari puncak itu 40 persen kepadatan kendaraannya, ini naik sampai 80 persen. Dan saya rasa ini hanya terjadi sekali saja (kepadatan kendaraannya)," kata Budi di Jakarta, Minggu (22/12/2019).

Baca juga: Faktor Penyebab Pecah Ban di Tol Layang Jakarta-Cikampek

"Saya sudah komunikasi dengan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk dilakukan pembatasan," lanjutnya.

Adapun mengenai cara pembatasan kendaraan di tol layang terpanjang di Indonesia itu, Budi belum bisa menyatakannya secara detail.

"Pastinya, ketika volume sudah sekian ribu mobil, tidak boleh dilintasi lagi. Dibatasi," kata dia.

Di samping itu, pihak Kementerian Perhubungan bersama Jasa Marga akan terus mengawasi Tol Layang Jakarta-Cikampek hingga paling tidak tiga bulan ke depan.

"Jika evaluasi kekurangan-kekurangannya," ujar Budi.

Baca juga: Tol Layang Jakarta Cikampek Macet Parah, Ini Penyebabnya

Tol Layang Jakarta-Cikampek merupakan jalan tol layang yang memiliki panjang 36,4 kilometer dan tinggi 15 meter, menghubungkan Cikunir-Karawang Timur.

Tol ini tidak memiliki gerbang masuk dan keluar di tengah jalan. Sebab, tol diperuntukkan pengguna jalan jarak jauh, seperti dari Jakarta ke Bandung, atau kota-kota lainnya di Jawa.

Jalan tol layang juga tidak memiliki rest area dan tempat pengisian bahan bakar bensin. Meski demikian, pihak Jasa Marga tetap menempatkan petugas, ambulans, dan mobil derek di sekitar tol.

Baca juga: Ariel NOAH Tanggapi Ahmad Dhani yang Sebut Uji Materi UU Hak Cipta ke MK Kekanak-kanakan

Dibuka untuk umum pada 15 Desember 2019, Tol Layang Jakarta-Cikampek tidak akan dikenakan biaya, paling tidak hingga musim Natal dan tahun baru 2020 usai. Diharapkan, adanya tol tersebut mampu memangkas kemacetan di kawasan Cikampek.

"Bagi pengendara, diharapkan tetap mematuhi aturan yang berlaku, seperti batas kecepatan di tol tersebut, yakni 60-80 kilometer per jam," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mau dibikin brp bykpun aksesibilitas transportasi slm jumlah kndaraan tdk ada pmbatasan, ttp akan sia-sia & makin buang2 duit!!


Terkini Lainnya

Catat Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran 2025

Catat Jadwal Rekayasa Lalu Lintas Arus Balik Lebaran 2025

News
Penegakkan Hukum Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 Via ETLE

Penegakkan Hukum Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 Via ETLE

News
[POPULER OTOMOTIF] Aturan Kendaraan Disita dan Data Dihapus Saat STNK Mati 2 Tahun | Fenomena Bengkel Suzuki Sepi karena Suku Cadang Awet | Skema One Way dan Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 di Tol Jaw

[POPULER OTOMOTIF] Aturan Kendaraan Disita dan Data Dihapus Saat STNK Mati 2 Tahun | Fenomena Bengkel Suzuki Sepi karena Suku Cadang Awet | Skema One Way dan Ganjil Genap Mudik Lebaran 2025 di Tol Jaw

Feature
Estimasi Biaya Mudik Jakarta-Yogyakarta Pakai Toyota Calya

Estimasi Biaya Mudik Jakarta-Yogyakarta Pakai Toyota Calya

Feature
ASII Kantongi Pendapatan Rp 133 T 2024, AHM Jadi Penopang Utama

ASII Kantongi Pendapatan Rp 133 T 2024, AHM Jadi Penopang Utama

News
3 Ruas Tol Trans-Sumatera yang Dibuka Fungsional Saat Lebaran 2025

3 Ruas Tol Trans-Sumatera yang Dibuka Fungsional Saat Lebaran 2025

News
Perbandingan Tarif Tol Jakarta-Solo Sebelum dan Sesudah Diskon Mudik Lebaran 2025

Perbandingan Tarif Tol Jakarta-Solo Sebelum dan Sesudah Diskon Mudik Lebaran 2025

Feature
Formula E Buat Indonesia Bukan Cuma untuk Warga Jakarta

Formula E Buat Indonesia Bukan Cuma untuk Warga Jakarta

Sport
Podium Lagi, Alex Marquez Finis Kedua di MotoGP Argentina 2025

Podium Lagi, Alex Marquez Finis Kedua di MotoGP Argentina 2025

Sport
ESDM Klaim 3.558 SPKLU Siap Layani Pemudik yang Gunakan Mobil Listrik

ESDM Klaim 3.558 SPKLU Siap Layani Pemudik yang Gunakan Mobil Listrik

News
Update Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Ogura Didiskualifikasi

Update Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Ogura Didiskualifikasi

Sport
Pilihan Baru Lapisan Jok Mobil dengan Material Microfiber

Pilihan Baru Lapisan Jok Mobil dengan Material Microfiber

Aksesoris
Suzuki Indonesia Suntik Rp 5 Triliun untuk Genjot Produksi

Suzuki Indonesia Suntik Rp 5 Triliun untuk Genjot Produksi

News
Amankan Mudik Lebaran, Korlantas Siapkan 2 Skema Operasi Ketupat

Amankan Mudik Lebaran, Korlantas Siapkan 2 Skema Operasi Ketupat

News
PO Juragan 99 Trans Rilis 4 Bus Baru buat Persiapan Mudik Lebaran

PO Juragan 99 Trans Rilis 4 Bus Baru buat Persiapan Mudik Lebaran

Niaga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
6 Tanda Malam Lailatul Qadar, Apa Saja?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau