Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Penyebab Pecah Ban di Tol Layang Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 22/12/2019, 14:23 WIB
Fauzan Dary Setyawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi ban mobil yang tak optimal bisa menyebabkan kemungkinan mengalami risiko pecah. Banyak faktor penyebabnya, salah satunya adalah usia ban, tingkat ketebalan telapak dan tekanan udara. 

Memasuki musim libur Natal dan Tahun Baru, para pengguna kendaraan roda empat khususnya mobil, yang akan berpergian melalui jalan tol layang Jakarta-Cikampek harus berhati-hati.

Kondisi jalan yang bergelombang, dan antar sambungan dari jalan tol yang tidak rata harus memastikan kesiapan ban kendaraan. 

Dihubungi otomotif Kompas.com di Jakarta, Minggu (22/12/2019), Zulpata Zainal, PG-On Vehicle Test (OVT) Managet PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radian mengatakan, penyebab ban meledak di jalan tol layang ataupun di jalan tol pada umumnya biasanya karena perawatan ban yang kurang. 

Baca juga: Pecah Ban di Tol Japek, Jangan Langsung Injak Rem

"Biasanya karena tekanan udara yang tidak sesuai dengan yang direkomendasikan, cara melihat tekanan bisa dicek di bawah kanan bagian pintu pengemudi, sudah tertera aturan yang direkomendasikan oleh pabrikan" ujar Zulpata. 

Zulpata menambahkan, terkadang juga penyebab ban meledak karena batu atau kerikil yang terdapat pada telapak ban jarang dibersihkan, ketebalan telapak ban sudah kurang dari dua milimeter, kemudian juga terdapat paku yang tersebar di jalan (ini jarang terjadi di jalan tol).

Tapi yang paling sering karena kekurangan tekanan udara pada ban, jadi pemicu utama penyebab pecah ban dan kecelakaan di jalan tol. Apalagi bila sedang melintas di jalan tol layang Japek yang memiliki kontur berbeda dengan tol pada umumnya.

Tol Layang Jakarta-CikampekTol Layang Jakarta-Cikampek Tol Layang Jakarta-Cikampek

Usahakan setiap mau bepergian, lanjut Zulpata, Cek keseluruhan tekanan angin pada empat ban, kemudian jangan lupa untuk cek tekanan angin pada ban serep.

Jika salah satu ban pecah, maka akan diganti menggunakan ban serep, apabila ban serep kekurangan angin maka akan berbahaya bisa terjadi pecah atau meledak kembali," ungkap Zulpata.

Sementara itu, Jusri Pulubuhu, Instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) mengatakan, pengendara harus memastikan kondisi ban laik jalan.

Ini bisa dilihat dari fisik ban, cara mengeceknya lihat empat digit terakhir pada ban tersebut, itu menginformasikan minggu dan tahun pembuatan.

Honda Prospect Motor menggelar uji coba berkendara di jalan tol layang menggunakan Honda CR-VHPM Honda Prospect Motor menggelar uji coba berkendara di jalan tol layang menggunakan Honda CR-V
Jusri menambahkan, usia ban yang sudah lebih dari empat tahun, perlu diganti, karena karet pada ban tersebut sudah mati.

Kemudian ban sudah mengeras serta mengkilap, jika tidak segera diganti bisa cepat pecah ataupun meledak apabila digunakan perjalanan jauh.

"Serta selalu periksa tekanan angin pada ban mobil tersebut, ikuti petunjuk dari pabrikan, karena jika terlalu rendah bisa cepat meledak, kemudian jika terlalu tinggi bisa potensi selip dan tidak nyaman," tutup Jusri. 

Baca juga: Tol Layang Jakarta Cikampek Macet Parah, Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau