JAKARTA, KOMPAS.com- Kemacetan panjang terjadi di jalan tol layang Jakarta - Cikampek (Japek) II elevated, Sabtu (21/12/2019). Kondisi ini salah satunya disebabkan karena antusiasme masyarakat yang ingin mencoba jalan tol layang terpanjang di Indonesia tersebut.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. Menurutnya, rasa penasaran masyarakat membuat banyak yang akhirnya mencoba tol layang Japek II elevated.
Rasa penasaran masyarakat inilah yang kemudian membuat volume kendaraan yang melintas di tol layang Japek meningkat hingga 80 persen.
"Di Japek kenaikannya biasanya 40 persen, sekarang 80 persen. Untuk kisaran (volume kendaraan) belum dilaporkan," kata Menhub saat meninjau Stasiun Pasar Senen kemarin.
Akibat kemacetan ini pengelola sempat melakukan penutupan jalur yang baru dibuka tersebut. Budi menyampaikan, banyak kemungkinan yang bisa terjadi jika terjadi kemacetan cukup panjang di tol layang.
Baca juga: Jalan Tol Layang Beroperasi, Volume Kendaraan Terus Bertambah
"Kita lihat kalau namanya Japek di ketinggian kalau mereka terlalu lama di atas berisiko habis bahan bakar, kelaparan, belum lagi nanti kalau yang pusing. Saya setuju dikurangi dulu supaya lancar," ujarnya.
Dari laporan yang diterimanya, kemacetan yang terjadi di Japek sudah memakan waktu hingga dua jam. Padahal, waktu tempuh dari Jakarta ke Cikampek idealnya hanya membutuhkan waktu satu jam.
Budi menambahkan, akan evaluasi selanjutnya menunggu laporan yang masuk. Sementara untuk manajemen lalu lintas atau kemungkinan ditutupnya kembali Tol Japek, pihaknya mengikuti rekomendasi dari Kakorlantas Polri.
Baca juga: 5 Hal Kenapa Wajib Berhati-hati Melintas di Tol Japek
Sebelumnya, akses masuk menuju Jalan Tol Japek II Elevated dari arah Cawang sempat ditutup pihak Kepolisian. Penutupan dilakukan dua kali, pada pukul 12 hingga 12.10 WIB dan pukul 13.30 sampai 13.50 WIB, arus kendaraan pun dialihkan ke jalur bawah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.