Buriram, KOMPAS.com – Pebalap gaek Valentino Rossi menyebut tim Yamaha saat ini masih dalam kondisi sengsara. Itu terjadi karena tim belum bisa memecahkan masalah pada sepeda motor, terutama urusan elektronik (ECU/Electronic Control Unit).
Rossi mengakui, kalau Yamaha cukup tertinggal sejak MotoGP mulai menggunakan perangkat control electronics software Magneti Marelli pada musim 2016. Sementara Honda dan Ducati kata Rossi, lebih "memahami" sistem ini lebih baik daripada Yamaha.
"Ketika kita pindah ke Magneti Marelli, bagi saya, kami memiliki beberapa masalah. Jadi bagi kami sulit dimengerti. Sedankan Honda dan Ducati mengerti sesuatu yang tidak kami mengerti, jadi semoga kami bisa memulihkannya sesegera mungkin, karena saat ini kami menderita,” kata Rossi mengutip Motorsport.com, Jumat (16/2/2018).
Baca juga : Rossi Jajal Buriram Pakai Aerox 155, tapi Tak Pakai Helm
“Soal elektronik, dia itu bukan mesin, atau sasis, atau swingarm. Jadi Anda bisa memperbaikinya dengan angka, sehingga bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat. Namun saya cukup khawatir, karena jika kami tidak memperbaiki sekarang, saya tidak optimistis pada balapan pertama nanti. Jadi saya tidak tahu apa yang harus dilakukan," kata Rossi.
Pada hari pertama tes pra musim kedua, Rossi mengakhirinya dengan berada di posisi kedelapan. Sementara tempat terbaik diraih oleh Cal Crutchlow dari Honda LCR. Meski begitu, Rossi meyebut kalau tunggangannya M1 lebih mirip model 2016, meski masih ada masalah ketika ada di tikungan.
"Bagi saya, motor ini lebih baik dari tahun lalu. Saya juga merasa kalau M1 ini lebih mirip seperti yang saya tunggangi dua tahun yang lalu, dan ini sangat penting. Pasalnya saya banyak menderita tahun lalu, mungkin lebih dari Maverick Vinales dengan sasis 2017,” kata Rossi.
“Namun bagi saya, saat ini semua pembalap Ducati-lah yang punya kemampuan lebih baik dalam akselerasi, karena mereka lebih terdepan daripada kami soal kemampuan pada komponen elektronik," ucap the Doctor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.