Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Tak Perlu Resah dengan Pemusatan Terminal

Kompas.com - 19/01/2017, 16:42 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Langkah pemerintah daerah DKI Jakarta memusatkan layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dinilai kurang sosialisasi. Selain pengusaha PO Bus, konsumen juga banyak yang mengeluhkan hal tersebut.

Mereka menggangap akses menuju ke Terminal Pulogebang cukup sulit bagi yang tidak memiliki kendaraan pribadi.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah, ikut menanggapi hal ini. Menurutnya, masalah sosialisasi sudah dilakukan beberapa waktu lalu.

"PO Bus kita sudah (sosialisasi), masyarakat juga sudah kemarin-kemarin. Langkah mulainya penerapan ini juga bagian dari sosialisasi yang kami lakukan secara step by step, coba banyangkan kalau langsung semua pindah apa tidak makin repot," ucap Andri saat dihubungi KompasOtomotif, Rabu (18/1/2017).

Untuk masalah akses, menurut Andri saat ini pihaknya sudah mulai mengoperasikan beberapa feder TransJakarta. Nantinya, bus-bus tersebut akan secara maksimal untuk melayani penumpang menuju dan keluar dari Pulogebang.

"Feeder sudah kita keluarkan, kalau sekarang masih kelihatan sedikit karena memang konsumenya belum terlalu banyak. Semakin meningkat volumenya, makin banyak feeder-nya nanti, tidak perlu khawatir, initnya pemerintah tidak mungkin menyusahkan masyarakat, apalagi soal transportasi umum," kata Andri.

Teknologi

Ketika ditanya soal kesiapan terminal, Andri menerangkan saat ini Pulogebang memang belum terlalu maksimal. Masih ada beberapa fasilitas yang belum berjalan sempurna, contohnya seperti kios-kios makanan dan lainnya.


Pihaknya saat ini sudah mengandeng para pelaku UKM untuk ikut berwirausaha di Pulogebang. Bahkan nantinya, sistem pengaturan terminal akan dilakukan secara elektronik menggunakan media teknologi

"Arahnya nanti serba IT, baik untuk mengatur flow kleuar masuk bus sampai jadwal. Kita upayakan untuk komputerisasi di terminal, hal ini akan kami lakukan untuk meningkatkan layanan sehingga lebih terpadu dan lebih teratur. Kalau terus-menerus mengandalakan orang (untuk mengatur), akan susah kemajuannya," papar Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com