Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecinta Bus Mengeluh Soal Pemusatan di Pulogebang

Kompas.com - 16/01/2017, 08:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomtif – Pemerintah daerah DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan menerbitkan surat pemberitahuan kepada tujuh terminal, untuk melakukan penutupan loket perwakilan PO Bus, sampai tanggal 28 Januari 2017.

Ini merupakan kelanjutan dari upaya untuk memusatkan operasional bus, khususnya rute Jawa Tengah dan Jawa Timur di Terminal Pulogebang, di mana pemindahan unit busnya sudah dilakukan sejak Juni 2016 lalu. Pemindahan dilakukan berdasarkan Surat Edaran Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Nomor 358/1.811, tentang Pemindahan Operasional Bus AKAP Jurusan Jawa Tengah dan Timur, ke Pulogebang.

Salah satu pengusaha PO Bus, dalam statusnya mengeluhkan peraturan ini di akun pribadi media sosialnya. KompasOtomotif belum mendapat respons dari yang bersangkutan terkait dengan instruksi Dinas Perhubungan tersebut.

Baca juga: Pendaftaran PINTAR BI Hari Ini Dibuka Pukul 09.00 WIB, Ini Tips War di pintar.bi.go.id

Respons negatif atas aturan tersebut juga datang dari komunitas penggemar bus, yang sekaligus mewakili konsumen, khususnya di Jakarta. Jika pengguna bus hanya menggunakan satu angkutan dengan hanya menempuh dua kilometer, maka dengan dipindah ke Pulogebang jaraknya bisa menjadi semakin jauh, dan berkali-kali naik angkutan.

“Ini akan membuat konsumen enggan ke terminal Pulogebang. Memang ada busway juga, tetapi harus transit beberapa kali, misalnya penumpang dari grogol. Kami di komunitas juga mewakili pengguna bus.” ujar Arief Setiawan, Ketua Umum Bismania Community (BMC) kepada KompasOtomotif, Minggu (15/1/2017).

Arief menyayangkan, pemerintah terlalu terburu-buru, tanpa terlebih dahulu menyediakan sarana dan prasarananya, atau akses mudah, menuju Pulogebang dari terminal-terminal yang PO rute Jawa Tengah dan Timur dipindahkan.

Baca juga: Kediaman Baim Wong dan Paula Verhoeven Diperiksa Pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan

“Bisa saja dengan menyediakan bus Damri, seperti yang biasanya mengantar orang untuk menuju bandara,” ujar Arief.

Rencananya, akan ada tiga terminal untuk pusat opersional AKAP, mulai dari Terminal Pulogebang, Terminal Kampung Rambutan, dan Terminal Kalideres. Terminal Pulogebang akan fokus melayani penumpang rute arah timur Jawa, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, sampai Lombok, dan bisa juga melayani rute ke arah utara Jawa.

Sementara itu, Terminal Rambutan akan melayani penumpang rute Jawa Barat dan Jawa Tengah sisi selatan. Sedangkan Terminal Kaliders, bakal mengoperasikan bus AKAP dengan penumpang tujuan rute ke wilayah Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Militer Sudan Rebut Kembali Istana Presiden dari RSF Setelah Hampir Dua Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau