Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar Penggemar Mobil Kuno, Jika Premium Dihapus

Kompas.com - 21/04/2016, 09:40 WIB
Aditya Maulana

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Masyarakat yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium diharapkan terus berkurang setiap tahunnya. Sehingga peredaran BBM dengan research octane number (RON) 88 itu bisa dihentikan di 2019.

Sebagai bukti, Pertamina mengklaim pada triwulan pertama 2016, migrasi pengguna Premium ke Pertalite dan Pertamax meningkat 21 persen.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno (PPMKI) Rony Arifudin, menjelaskan, jika kebijakan tersebut untuk memperbaiki lingkungan dan menekan polusi udara di Indonesia, khususnya Jakarta, maka pihaknya ikut mendukung.

“Kita hanya kaum minoritas  dan tiga tahun kedepan teknologi mobil-mobil mungkin lebih maju yang mana memerlukan oktan tinggi untuk efisiensi BBM,” kata Rony kepada KompasOtomotif, Rabu (20/4/2016) malam.

Ronny melanjutkan, jika nantinya BBM di Indonesia minimal ron 90, maka secara teknis tidak berpengaruh pada mobil kuno, tetapi sebetulnya sangat disayangkan karena kompresinya rendah, yaitu 1:8,5. “Jadi mobil kuno tidak memerlukan BBM yang beroktan tinggi, setingkat premium sudah cukup bagus,” ujar Rony.

Namun, kata Rony, secara ekonomis mungkin harga BBM ron 90 lebih mahal bagi sejumlah orang. Tetapi, tidak berpengaruh pada pemilik mobil klasik, sebab pada umumnya kendaraan tersebut sudah tidak digunakan harian.

“Kita hanya jalan sekali-kali saja, jadi bagi kami tidak masalah. Tetapi, intinya kami mendukung kebijakan pemerintah jika memang benar akan dihapus,” ucap Rony.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com