Kebijakan di China mengharuskan setiap produsen otomotif yang ingin membuka pabrik perakitan, harus melakukan mitra kerja dengan produsen lokal. Lexus menegaskan, saat ini sama sekali belum ada rencana bergabung dengan perusahaan manufaktur China untuk bisa membangun pabrik.
Dengan kata lain, Lexus hanya menjadi merek mobil mewah tanpa sebuah pabrik. Padahal, China sampai saat ini masih tercatat sebagai pasar otomotif terbesar di dunia. Audi, BMW dan Mercedes-Benz sebagai brand mewah, sudah menanamkan investasinya untuk memproduksi mobil secara lokal.
Lexus pun hanya akan bertugas mendistrubusikan penjualan, yang diimpor dari Jepang dan Amerika Serikat. Harga jual Lexus otomatis akan tinggi karena terkena bea masuk yang dikenakan otoritas China buat barang impor.
"Saya pikir kita masih dalam tahap merangkak. Produsen lain yang sudah membuka pabrik di China adalah mereka yang sudah bisa berjalan, bukan merangkak. Kita belum siap untuk menjalankan rencana investasi besar," jelas Mark Templin, Wakil Presiden Eksekutif Lexus Internasional, seperti dilansir Inautonews, Jumat (1/8/2014).
Penjualan naik
Templin menambahkan, Lexus mencatat kenaikan penjualan di China dalam 10 tahun terakhir. Pada 2013, penjualan mencapai angka 73.000 unit, atau naik 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Audi masih menjadi pemimpin mobil mewah di China, dengan melepas 429.000 unit tahun lalu atau naik 21 persen. BMW ada di posisi dua dengan catatan penjualan 391.000 unit atau naik 20 persen. Sedangkan Mercedes-Benz menutup tiga besar, dengan peningkatan penjualan sebesar 11 persen, dengan total penjualan 218.045 unit mobil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.