Nissan Belum Mau Produksi Mobil Listrik di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Sesuai dengan rencana Nissan Ambition 2030, Nissan berencana meluncurkan 19 mobil listrik baru. Beberapa model di antaranya dikabarkan akan dipasarkan di Indonesia untuk bersaing dengan merek-merek China.

Kabar ini dikonfirmasi oleh Asako Hoshino, Chief Brand and Customer Officer sekaligus MC-Japan-ASEAN Chairman Nissan Motor Co., Ltd. Hoshino menyatakan bahwa persaingan dengan merek-merek China di kawasan Asia Tenggara sangat ketat.

Nissan berencana menghadirkan mobil listrik dengan spesifikasi yang lebih kompetitif untuk pasar global, termasuk Indonesia. Namun, hingga kini, lokasi negara yang akan dijadikan basis produksi belum diputuskan.

Baca juga: Kencan Singkat dengan Nissan X-Trail e-Power di Area Terbatas

KOMPAS.com/Ruly Nissan Leaf

"Kami mencoba membuat mobil listrik yang akan diekspor juga ke Indonesia, Thailand, Filipina dan lain-lain," kata Hoshino di Jakarta belum lama ini.

Saat ini, Leaf menjadi satu-satunya mobil listrik Nissan yang tersedia di Indonesia. Namun, dianggap kurang kompetitif karena statusnya sebagai mobil impor dengan harga menyentuh Rp 700 jutaan dan jarak tempuh cuma 311 kilometer.

Bisa dikatakan Leaf kalah bersaing dengan mobil listrik asal China yang menawarkan spesifikasi lebih tinggi dengan harga jauh di bawahnya.

Baca juga: Cara Menghemat BBM pada Motor Matik Karbu untuk Perjalanan Jauh

Salah satu strategi untuk meningkatkan daya saing adalah dengan memproduksi mobil listrik di Indonesia agar dapat menerima insentif. Namun, Hoshino menjelaskan bahwa keputusan mengenai lokasi basis produksi di kawasan Asia Tenggara belum ditetapkan

"Sekarang belum ada rencana buat mobil listrik di Indonesia. Kami masih mencari, belum memutuskan di mana tempat terbaik di asean untuk membuat mobil ev baru, belum diputuskan," kata Hoshino.