JAKARTA, KOMPAS.com - Chery merupakan salah satu merek asal China yang gencar penetrasi di Indonesia. Chery menawarkan berbagai jenis mobil mulai dari mobil bahan bakar minyak dan mobil listrik.
Asisten Presiden Direktur Chery Sales Indonesia (CSI), Zeng Shuo, mengatakan, di negara asalnya yaitu China, Chery lebih berkonsentrasi pada mobil plug in hybrid (PHEV), range extended electric vehicle (REEV), dan mobil listrik murni (BEV),
Baca juga: Cuaca Buruk karena Badai, Masuk Pelabuhan Merak Antre
Alasannya di China mobil hybrid atau HEV tidak masuk dalam kategori kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) seperti PHEV, REEV dan BEV yang mendapatkan insentif dari pemerintah.
“Kalau di Chery, untuk mobil-mobil ukuran besar, kami langsung pakai PHEV dan bukan hybrid. Kalau menurut pemikiran kami, hybrid dipakai di mobil-mobil kompak,” kata Shuo yang ditemui di Tangerang, belum lama ini.
Shuo mengatakan, di China, mobil hybrid tidak laku karena dianggap tidak termasuk bagian "mobil elektrifikasi."
Baca juga: Mitsubishi Klaim Dapat 1.626 SPK di GJAW 2024
"Soalnya kita tahu untuk NEV ada banyak sekarang solusinya. Di china eksisting utama ialah tiga jenis, PHEV, REEV dan BEV. Ini yang paling laku, kalau di China, HEV tidak terlalu laku," kata Shuo.
Shuo mengatakan, HEV tidak laku karena selain tidak masuk NEV dan mendapatkan insentif dari pemerintah China, kapasitas baterainya kecil cuma 1-2 kWh dan tidak bisa charging langsung.
"Berbeda dengan PHEV di mana baterainya besar dan bisa charging (colok langsung), kemudian kalau dipakai di dalam kota tidak ada emisi, emisi nol kalau pakai mode listrik," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.