JAKARTA, KOMPAS.com – Cuaca buruk di Selat Sunda mengganggu proses bongkar muat di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Pengguna jasa, terutama kendaraan besar seperti truk, diminta menunda perjalanan.
Bahkan, pelabuhan penyeberangan Merak, Banten, sempat ditutup sementara karena cuaca buruk dan gelombang tinggi pada Selasa (3/12/2024).
Berdasarkan laporan BMKG, cuaca di lintasan Merak-Bakauheni berada dalam pengawasan status siaga. Intensitas hujan diprakirakan meningkat 20 persen dibandingkan kondisi normal akibat fenomena La Nina lemah.
Baca juga: Pertamax yang Diduga Bermasalah Berasal dari Berbagai SPBU
Per Rabu (4/11/2024) malam, angin berkecepatan 15–20 knots bertiup dari barat daya, sementara ketinggian gelombang laut tercatat antara 1,5–2,5 meter.
PT ASDP Indonesia Ferry mengimbau masyarakat dan pengguna jasa agar lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menghambat perjalanan.
“Di tengah tantangan kondisi cuaca ini, ASDP mencatat antrean kendaraan hanya tersisa di dalam area pelabuhan. Tidak ada penyekatan kendaraan di luar pelabuhan,” ujar Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin, kepada Kompas.com, Rabu (4/12/2024).
Baca juga: Update Isu Mobil Rusak karena Pakai BBM Jenis Pertamax
Untuk mengantisipasi dampak cuaca, saat ini sesuai dengan jadwal yang telah diatur dan ditetapkan BPTD selaku regulator, dilakukan penambahan pengoperasian armada kapal berukuran besar.
“Langkah ini dilakukan untuk mempercepat proses bongkar muat sekaligus mempermudah manuver kapal saat bersandar di dermaga,” ucap Shelvy.
“Keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa selalu menjadi prioritas utama. Seluruh layanan operasional tetap berjalan dengan mengutamakan aspek keamanan,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.