JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun depan bakal ada sejumlah regulasi baru yang akan diberlakukan oleh pemerintah Indonesia, mulai dari kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dari 11 persen menjadi 12 persen, hingga opsen pajak kendaraan.
Jika kenaikan opsen pajak kendaraan dan PPN 12 persen diberlakukan secara bersamaan pada tahun depan, tentu akan berdampak serius pada industri otomotif. Pasalnya, pajak-pajak tersebut bakal berpengaruh terhadap harga mobil dan akan ditanggung oleh konsumen.
Terkait hal ini, Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia mengatakan, masih menunggu detail kepastian dari rencana kenaikan pajak tersebut untuk mempelajari dan memutuskan langkah yang diambil. Seperti menaikan harga jual kendaraan.
Baca juga: Cara Menilai Harga Pasaran Mobil Bekas Agar Tidak Tertipu
“Kami juga mempertimbangkan pastinya ada kekhawatiran mengenai kenaikan harga kendaraan, terkait dengan pajak-pajak tadi. Apakah itu 1 persen kenaikan pajak penjualan ataukah itu terkait dengan opsen. Belum lagi peraturan tax mengenai mobil listrik apakah akan diperpanjang atau tidak,” ucap Frans, belum lama ini.
“Jadi kita tunggu itu semua. Begitu kita sudah dapatkan baru kita menentukan,” lanjutnya.
Frans melanjutkan, terkait harga jual kendaraan pihaknya akan mengikuti kondisi pasar serta kompetisi yang ada. Namun, ia belum bisa memastikan besaran kenaikan kendaraan jika nantinya kenaikan PPN diterapkan.
Baca juga: Luhut Indikasikan Penerapan PPN 12 Persen Ditunda, Ini Alasannya
“Kalau mengenai kenaikan harga tentunya kita akan mengikuti kondisi pasar yang ada dan kompetisi yang ada. (Kenaikan) Belum bisa dihitung. Karena yang sudah pastikan adalah 1 persen. Itu pun yang saya dengar masih wacana. Jadi kita tunggu saja. Mudah-mudahan tidak ada kenaikan harga,” kata Frans.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.