Bahkan, pada era Kabinet Reformasi yang dipimpin Presiden BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarnoputri, Volvo masih menjadi pilihan meski dengan tipe berbeda, yaitu Volvo 960.
Bedanya, mobil merupakan bekas kendaraan delegasi Konferensi Tingkat Tinggi APEC 1992. Sebab saat itu Soeharto memborongnya untuk dipakai para pemimpin sejumlah negara.
Mobil ini memiliki berbagai mesin, seperti I4 2.0L, I5 2.3L, I6 2.5L, dan V6 2.8L, 2.3L dan 2.8L. Semua dapur pacu itu dilengkapi transmisi otomatis 4-speed atau 5-speed sehingga punya kecepatan puncak 135 mph.
Baca juga: BPKB Berubah Jadi Elektronik, Biaya PNBP Bakal Naik?
Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Berlanjut era Presiden SBY pada 2001-2013, merek mobil Eropa mulai ditinggalkan, karena dianggap harganya yang terlalu mahal. Oleh sebab itu terpilih merek asal Jepang, yakni Toyota Camry.
Kala itu, model yang digunakan merupakan varian tertinggi, yakni 30V A/T dengan mesin V6 berkubikasi 3.000 cc.
Pada 2009 di era kepemimpinan Presiden SBY periode kedua, mobil dinas menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II diganti dengan Toyota Crown Royal Saloon.
Dibekali mesin 3.000 cc DOHC V6, mobil mampu menghasilkan tenaga 256 dk dengan transmisi otomatis berjenis 6 Super ECT.
Era Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Toyota Crown Royal masih dipercaya sebagai mobil operasional jajaran menteri di era Kepresidenan Jokowi dan Jusuf Kalla. Tetapi setelah 5 tahun menjabat, kendaraan kembali diperbarui.
Menandakan masa kedua kepresidenan Jokowi dengan Ma’ruf Amin, para menteri mendapatkan Toyota Crown 2.5 HV G-Executive. Produk tersebut merupakan model terbaru dari Crown yang dibekali mesin hybrid.
Sedan mewah ramah lingkungan dengan mesin 2.5 L Dynamic Force Engine Hybrid System.Tenaganya keseluruhannya diklaim mencapai 223 tenaga kuda dengan torsi 221 Newton meter (Nm), serta konsumsi bahan bakar mencapai 19,4 kilometer per liter.
Dimensi mobil dinas menteri ini memiliki panjang 4.910 milimeter (mm), lebar 1.800 mm, dan tinggi 1.455 mm. Sementara, jarak sumbu rodanya sekitar 2.920 mm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.