Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil RI 1 Maung Garuda Pakai Pelek Buatan HSR Wheels

Kompas.com - 28/10/2024, 14:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maung Garuda Limousine yang digunakan oleh Presiden Prabowo Subianto mencuri perhatian masyarakat karena berbeda dengan mobil kepresidenan biasanya yang memakai sedan.

Selain itu Maung Garuda Limousine menambah daftar pemimpin dunia yang mengandalkan kendaraan dinas buatan dalam negeri. Mobil SUV long chasis berwarna putih ini jadi simbol kebanggaan nasional.

Baca juga: Tarif Resmi Mengurus BPKB dan STNK yang Hilang atau Rusak

Maung Garuda Limousine dibangun dari basis Maung Versi 3 (MV3) yang dibuat oleh PT Pindad, perusahaan milik negara yang berpusat di Cimahi, Jawa Barat.

Namun bukan hanya bodi buatan Indonesia, kaki-kakinya pun rupanya buatan dalam negeri. Pelek Maung Garuda diproduksi oleh HSR Wheels, merek lokal yang sudah eksis sejak 2013.

Direktur Marketing HSR Wheel, Hendra Wijaya mengatakan, Pindad memesan 25 unit pelek dengan spesifikasi khusus. Namun saat itu Hendra tidak mengetahui bahwa pelek itu akan dipakai di Maung Garuda.

"Betul itu pesanan dari PT Pindad," kata Hendra kepada Kompas.com, Senin (28/10/2024).

Baca juga: Jorge Martin Percaya Diri Bisa Rebut Gelar Juara Dunia MotoGP 2024

"Awalnya saya tidak tahu tadinya mau dipakai mobil apa, karena mereka tidak ada informasi ke kami. (Pindad) cuma menyiapkan spesifikasi mau bikin (pelek) seperti ini, mau bikin custom bisa tidak sebab kami melayani custom wheels," katanya.

Mobil Maung Garuda yang membawa Presiden Prabowo Subianto saat melintas menuju Kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Mobil Maung Garuda yang membawa Presiden Prabowo Subianto saat melintas menuju Kompleks Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah.

Hendra mengatakan, desain pelek tersebut merupakan permintaan Pindad bukan desain dari HSR Wheels.

"Kemarin desainnya request dari Pindad bukan dari kami. Bahannya alumuniun forged T6061, dengan spesifikasi lingkar 21 inci dan lebar 9,5 inci," ujar Hendra.

Hendra mengatakan, pemilihan material alumuniun forged T6061 untuk mengikuti permintaan Pindad bahwa pelek harus bisa menahan bobot kendaraan yang berat.

Baca juga: Begini Jadinya Kalau Brabus Bikin Motorhome, Big Boy 1200

Presiden ke-7 RI Joko Widodo menyapa warga dari sunroof Pindad Maung Garuda saat melintas menuju Lanud Halim Perdanakusuma dari kompleks Istana Merdeka di Jakarta, Minggu (20/10/2024). Joko Widodo bertolak pulang menuju Solo, Jawa Tengah, usai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YUANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Presiden ke-7 RI Joko Widodo menyapa warga dari sunroof Pindad Maung Garuda saat melintas menuju Lanud Halim Perdanakusuma dari kompleks Istana Merdeka di Jakarta, Minggu (20/10/2024). Joko Widodo bertolak pulang menuju Solo, Jawa Tengah, usai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU

"Mereka hanya kasih tahu bahwa mobil ini berat sampai 3 ton. Jadi kemudian kami harus sesuaikan agar bisa menahan beban di atas 3 ton. Jadi mereka hanya berikan spesifikasi teknis," katanya.

Hendra mengatakan, pelek Maung Garuda hanya diproduksi untuk Pindad dan pihaknya tidak menjual secara umum.

"Saya kurang tahu ya apakah (Pindad) nanti akan pesan lagi atau tidak. Saya pikir itu tadinya buat lima mobil sebab 25 unit kalau dibagi 5 bisa buat lima mobil. Sebab kami juga tidak diinfokan apa-apa hanya minta dibuatkan saja," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau