Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Mobil Presiden yang Ideal?

Kompas.com - 22/10/2024, 07:12 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI selama ini menggunakan sedan mewah Mercedes-Benz sebagai mobil kepresidenan. Lalu, Prabowo Subianto muncul dengan Maung MV3 Garuda Limousine saat pelantikan dirinya menjadi Presiden RI 2024-2029.

Hingga saat ini, mobil kepresidenan yang resmi masih dipegang oleh Mercedes-Benz S680 Guard. Namun, tak sedikit warganet yang mengira MV3 Garuda Limousine akan dijadikan sebagai mobil presiden.

Baca juga: Menimbang Kelebihan S680 Guard dan Garuda Limousine

S680 Guard menunjukkan kemewahan dan elegan, tapi produk luar negeri. Sedangkan MV3 Garuda Limousine, terlihat mewah dan tangguh, serta buatan dalam negeri.

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin melintas jalan Semanggi menuju kompleks DPR/MPR RIKOMPAS.com/Carolus Dori Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin melintas jalan Semanggi menuju kompleks DPR/MPR RI

Lantas, bagaimana idealnya mobil Presiden RI? Bebin Djuana, pengamat otomotif, mengutarakan pendapatnya.

"Saya mengambil pelajaran dari beberapa negara. Rusia walaupun dari sisi desain tidak bisa mengejar perkembangan desain dunia, tapi mereka bangga dengan desain nasional dan dipertahankan terus," ujar Bebin, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Mobil Presiden Mercedes-Benz S600 Guard dan S680 Guard, Apa Bedanya?

"Soal keamanan, mereka paham arti menjaga nyawa pemimpin bangsa, karena sejak perang dunia sudah membuat tank. Tinggal soal kenyamanan dan teknologi mesin yang harus mereka kembangkan, agar lebih halus, efisien, dan performa yang mumpuni," kata Bebin.

Mobil MV3 Garuda Limousine dipakai Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat pelantikan, Minggu (20/10/2024)Dok. PT Pindad Mobil MV3 Garuda Limousine dipakai Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat pelantikan, Minggu (20/10/2024)

Sedangkan China, menurut Bebin, mobil pemimpin negara masih mempertahankan ciri-ciri desain budaya sendiri. Tidak berniat meniru desain negara lain dan penguasaan teknologi sudah terbukti. Sebagai kendaraan pemimpin bangsa, China menentukan standar tersendiri termasuk sisi pengamanannya.

"Inggris dengan ciri-ciri dan budaya bangsawan tentu punya pengertian mewah, nyaman, dan aman, yang berbeda untuk keluarga kerajaan yang dijunjung rakyatnya," kata Bebin.

Presiden RI Joko Widodo melintas jalan Semanggi menuju kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10/2024).KOMPAS.com/Carolus Dori Presiden RI Joko Widodo melintas jalan Semanggi menuju kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

"Bagaimana kita menjabarkan kendaraan Presiden RI, karena keterbatasan kita saat ini, tentu tidak ada salahnya mengajak beberapa pihak bekerja sama dalam menentukan standarisasi. Daripada hanya sekadar beli atau pesan pada produsen," ujar Bebin.

Bebin menambahkan, mungkin suatu hari nanti Indonesia mampu membuatnya sendiri. Menurutnya, untuk belajar, tidak ada kata terlambat.

MV3 Garuda Limousine merupakan produk dalam negeri, tepatnya buatan PT Pindad. Kendaraan ini disebut menunjukkan kemandirian bangsa Indonesia, termasuk karakter dan identitas bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau