Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosialisasi Pembatasan BBM Pertalite Dinilai Kurang Tuntas

Kompas.com - 12/09/2024, 08:42 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia telah merencanakan pembatasan penjualan BBM bersubsidi seperti Pertalite dan solar untuk mengelola anggaran dan mendorong penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Nantinya masyarakat harus menunjukan QR Code sebelum melakukan pengisian BBM bersubsidi seperti Biosolar ataupun Pertalite di SPBU.

Jika tidak bisa menunjukan QR Code ini, maka masyarakat tidak boleh mengisi BBM subsidi ketika aturan diterapkan.

Baca juga: Berkunjung ke Pabrik Zeekr di China, Suasana Gelap Minim Cahaya

Pembelian Pertalite dengan QR Code di SPBUPertamina Pembelian Pertalite dengan QR Code di SPBU

Namun, sosialisasi mengenai rencana ini dinilai kurang tuntas, menyebabkan munculnya banyak salah paham di masyarakat.

Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB), menilai bahwa sosialisasi pemerintah terkait pembatasan BBM bersubsidi masih belum memadai.

Menurutnya, banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami rencana kebijakan ini, yang berpotensi menimbulkan kebingungan dan resistensi.

Baca juga: Pemilik Mobil Wajib Tahu Waktu Ideal Flushing Oli Mesin

"Jadi latar belakangnya adalah untuk menekan pencemaran udara agar kendaraan bermotor yang sudah standar Euro 4 memperoleh bahan bakar yang sesuai. Sehingga mampu menekan emisi dari kendaraan motor tersebut,” ujar Ahmad Safrudin dalam diskusi 'Gagal Lagi BBM untuk Kendaraan Euro4/IV Standard, Pencemaran Udara Makin Kritis' di Jakarta, Rabu (11/9/2024).

“Kan, sebenarnya tujuannya mulia, tapi penyampaiannya tidak tuntas. Yang beredar narasi di masyarakat hanya pembatasan Pertalite, pembatasan Biosolar, itu saja,” kata dia, yang akrab disapa Puput.

Meskipun demikian, Puput mendukung langkah pemerintah untuk membatasi BBM bersubsidi.

Baca juga: Melihat Bus yang Dipakai Timnas Indonesia dan Australia

Ilustrasi pengisian BBM Pertamax Turbo di SPBU PertaminaDok. Pertamina Ilustrasi pengisian BBM Pertamax Turbo di SPBU Pertamina

Ia melihat kebijakan ini sebagai langkah positif untuk masa depan Indonesia, yang diharapkan dapat mengurangi beban anggaran subsidi dan mempromosikan penggunaan energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

"Prasyarat yang dari dulu kami ajukan adalah, pertama, fuel quality di-improve dulu. Artinya, kualitas bahan bakar ditingkatkan dulu,” ucap Puput.

“Sesuai kebutuhan teknologi kendaraan bermotor atau teknologi apapun yang menggunakan bahan bakar yang saat ini diadopsi di Indonesia. Kedua, tentu saja dikaitkan juga dengan kajian terkait pricing policy itu sendiri,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau