Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Buruk Sering Injak Pedal Setengah Kopling Saat Macet

Kompas.com - 30/08/2024, 13:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Saat berkendara dalam kondisi lalu lintas macet, pengemudi mobil dengan transmisi manual harus menjaga kecepatan kendaraan agar tetap stabil.

Salah satu cara yang sering dilakukan adalah jalan merayap dengan menggunakan teknik setengah kopling atau juga disebut gantung kopling.

Teknik ini memang tampak efektif untuk mengendalikan kecepatan mobil dalam kondisi macet, tapi penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan serius pada kopling.

Baca juga: BMW Berharap Bisa Berkomitmen di MotoGP

Ilustrasi pedal gas dan kopling.Youtube/Maxresdefault Ilustrasi pedal gas dan kopling.

Training Director The Real Driving Centre (RDC) Roslianna Ginting mengatakan, saat kondisi macet jangan merayap dengan teknik setengah kopling, karena akan merusak kopling.

“Lebih aman seperti start awal standar dan melepas kopling, kemudian saat mau berhenti menginjak kopling penuh, sehingga tidak menggantung kopling. Ini akan membuat kopling lebih awet dan kaki tidak pegal,” kata Roslianna kepada Kompas.com, belum lama ini.

Sementara, Kempes, Pemilik Bengkel Anugrah Abadi Karangawen mengatakan, gantung kopling tidak dianjurkan jika digunakan untuk menahan laju mobil.

Baca juga: Spesifikasi Nissan Serena e-Power, Torsi Instan 315 Nm


“Jika sering menggantung kopling, pelat kopling jadi cepat aus karena gesekan komponen clutch disc. Agar aman, sebaiknya cara tersebut dipakai saat awal-awal hendak jalan, yaitu sebelum melepas handrem," katanya.

Dia mengatakan, penggunaan setengah kopling sebaiknya hanya digunakan saat awalan saja, sebab jika terlalu lama gantung kopling bisa bikin overheat.

"Penggunaan teknik setengah kopling hanya untuk sekedar awalan saja. Karena menghindari kopling overheat yang berdampak kerusakan serius. Jika berhenti lama sebaiknya tetap menggunakan hand rem," kata dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau