KLATEN, KOMPAS.com - Mobil harus dirawat dengan baik agar performanya tetap prima. Salah satunya, rutin mengganti oli mesin sesuai jadwalnya.
Dalam mengganti oli mesin, konsumen juga perlu memperhatikan beberapa hal agar tidak terjadi kesalahan. Lantas, apa saja kesalahan yang harus dihindari?
Aji Dwi Nugroho, Foreman Aha Motor Yogyakarta, saat konsumen mengganti oli mesin pada mobil, sebaiknya tidak mengabaikan spesifikasinya.
Baca juga: Lupa Ganti Oli Gardan Motor, Bisa Berakibat Fatal
“Masing-masing mobil membutuhkan spesifikasi oli tak sama satu dengan lainnya, mobil baru memiliki spesifikasi oli berbeda-beda, sesuai saran dari pabrikan atau yang tertuang dalam buku pedoman,” ucap Aji kepada Kompas.com, Kamis (29/8/2024).
Sementara mobil tua, menurut Aji, terkadang membutuhkan oli mesin dengan spesifikasi lebih kental karena adanya potensi keausan komponen dalam skala kecil.
“Perbedaannya ketika salah pilih spesifikasi oli bisa membuat suara mesin kasar, padahal seharusnya bisa lebih senyap dengan oli lebih kental, tapi pilih oli terlalu kental juga merugikan karena bisa menghambat performa,” ucap Aji.
Baca juga: Kapan Harus Ganti Oli Mesin Mobil untuk Menghindari Sludge?
Aji mengatakan, penting bagi konsumen untuk tidak salah memilih oli mesin sesuai dengan kebutuhan agar performa optimal dan komponen mesin tetap terlindungi dengan baik.
Nyoman, Kepala Bengkel Nasmoco Bantul, mengatakan konsumen dilarang mengganti oli mesin dengan yang palsu, karena dampaknya justru bisa sampai merusak komponen.
Nyoman mengatakan, oli palsu memiliki kualitas tak bisa dipertanggungjawabkan, sehingga disarankan untuk dihindari.
Baca juga: Waktu yang Tepat Ganti Oli Mesin Skutik
“Kualitas oli palsu jelas tidak terjamin kemampuannya dalam melindungi komponen, padahal oli berperan sangat vital dalam menjaga keawetan dan performa mesin,” ucap Nyoman kepada Kompas.com, belum lama ini.
Nyoman mengatakan oli mesin palsu bisa membuat peran oli mesin menjadi kurang optimal, karena kualitasnya jelas berbeda. Mulai dari kekentalannya, seharusnya oli asli memiliki kekentalan sesuai dengan kebutuhan.
“Berhubung oli palsu tidak terjamin, maka bisa saja kekentalannya tidak sama, sehingga bisa membuat perlindungan kepada mesin tidak optimal,” ucap Nyoman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.