JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak pemilik kendaraan yang masih mengabaikan perawatan aki, padahal komponen ini berperan penting dalam sistem kelistrikan mobil.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kadar cairan elektrolit di dalam aki, yang harus dicek secara rutin agar tidak mengganggu kinerja kendaraan.
Menurut Ryan Haidar, General Affair Staff PT Yuasa Battery, pemeriksaan cairan elektrolit aki sebaiknya dilakukan secara berkala untuk memastikan kinerjanya tetap optimal.
"Setiap 1 sampai 2 minggu sekali, cek apakah cairan elektrolit aki sudah turun ke level lower atau masih di level upper. Jika sudah mendekati batas bawah, segera tambahkan air aki demineralisasi agar sel tetap bekerja dengan baik," kata Ryan kepada Kompas.com, Kamis (20/3/2025).
Baca juga: Beli Oli Mesin Motor di Bulan Ramadhan, Untungnya Berlipat
Ryan menambahkan bahwa aki yang kekurangan cairan elektrolit bisa mengalami penurunan daya simpan listrik, mempercepat korosi pada pelat timbal, dan bahkan berisiko membuat kendaraan sulit dinyalakan.
Ia juga mengingatkan agar pemilik kendaraan hanya menggunakan air aki yang sesuai spesifikasi. "Jangan asal isi dengan air biasa atau air mineral, karena bisa menyebabkan kerak pada sel aki dan mengurangi masa pakainya," ujarnya.
Agar lebih mudah dalam perawatan, pemilik kendaraan juga bisa memanfaatkan aki dengan teknologi maintenance-free (MF), yang tidak memerlukan pengisian ulang cairan elektrolit.
Namun, untuk aki konvensional, disiplin dalam pengecekan dan pengisian ulang tetap menjadi faktor utama dalam menjaga daya tahan aki dan kenyamanan berkendara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.