SOLO, KOMPAS.com - Banyak ditemui bus antarkota antarprovinsi (AKAP) berhenti dengan waktu yang cukup lama, tapi mesin masih dalam keadaan menyala.
Bahkan, saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), berhenti di terminal atau rest area dengan waktu yang cukup lama mesin juga tidak dimatikan.
Kebiasaan tidak memastikan mesin bus mungkin terlihat tidak efisien bahan bakar dan menimbulkan pertanyaan apa sebenarnya alasan hal ini perlu dilakukan.
Baca juga: Impresi Naik Bus Unicorn Indorent dari Jakarta ke Kartasura
Ajis, salah satu sopir bus Unicorn Indorent trayek Jakarta-Yogyakarta mengatakan, alasan mesin tidak dimatikan saat berhenti isi bensin atau di rest area supaya AC tetap menyala.
“AC-nya nanti kalau mati nanti kabin panas, terus mendinginkan lagi untuk ruangan sebesar itu lama, jadi kalau mesin dimatikan dan AC ikut mati nanti saat penumpang masuk akan panas,” kata Ajis kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jika mesin mati dan otomatis AC akan mati, maka bisa memicu keluhan penumpang saat akan masuk ke dalam bus karena menjadi tidak nyaman.
Baca juga: Demi Keselamatan, PO Bus Ini Siapkan 2 Sopir Sekali Perjalanan
Sementara, Rian, sopir bus Unicorn Indorent trayek Jakarta-Yogyakarta juga mengatakan, jika mesin bus dimatikan saat berhenti kemungkinan kerusakan pada turbo-nya bisa saja terjadi.
Namun, saat diminta menjelaskan mengenai turbo bus Ajis dan Rian kurang mengerti akan teknis tersebut.
Dengan alasan tersebut, jelas bahwa membiarkan mesin tetap hidup saat berhenti di SPBU, terminal, rest area dan sebagainya memiliki alasan yang baik, mulai dari segi kenyamanan penumpang dan pemeliharaan komponen mesin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.