TANGERANG, KOMPAS.com - Isuzu mengatakan penerapan Euro4 saat ini masih mengalami banyak tantangan. Salah satunya ialah pada distribusi bahan bakar solar yang sesuai dengan mesin Euro4.
Yusak Kristian Solaeman, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), mengatakan, permasalahan yang terjadi di lapangan bahan bakar yang ada tidak mendukung teknologi.
Baca juga: Perhatikan Hal Ini Sebelum Ganti Pelek Mobil
“Soal ketersediaan bahan bakar di Jakarta dan sekitarnya oke, tapi begitu ke pelosok sedikit apalagi nyebrang pulau (di luar Jawa) itu berimbas semua jadi masalah,” ujar Yusak yang ditemui di ICE BSD City, belum lama ini.
Melihat kondisi tersebut menurut Yusak, kurang tepat jika kemudian ada wacana untuk beralih ke Euro5.
“Wacana Euro5 untuk truk saat ini belum tepat. Sebab di lapangan masih banyak kendala bahan bakar,” kata Yusak.
“Kami selelu bilang ke pemerintah kapan siapkan bahan bakar untuk Euro4, belum kita bicara itu sudah bicara Euro5, saya bilang kalau Euro5 yang Euro4 saja begini. Sebab Euro5 itu teknologi lebih maju lagi, lebih sensitif lagi,” katanya.
Baca juga: 500 Unit Aion Y Plus Mulai Dikirim, Sampai Indonesia Agustus 2024
Seperti diketahui solar Pertamina saat ini punya tiga varian, yaitu Bio Solar, Dexlite dan Pertamina Dex. Dari tiga varian ini Dexlite dan Permina Dex yang cocok buat mesin Euro4.
Adapun yang terjadi di lapangan kata Yusak, distribusi solar di luar Pulau Jawa belum rata.
“Makanya menurut saya kebijakan pemerintah kalau mau beranjak ke teknologi yang lebih tinggi lagi itu semua sistem pendukungnya juga mesti diperhatikan,” ujarnya.
Baca juga: Begini Cara Memilih Ban Mobil Baru yang Benar
“Karena kalau tidak itu tidak bisa (jalan). Jadinya orang komplain, konsumen kita bilang mending Euro2. Karena teknologi di mesin dan bahakan bakar masih sejalan,” ujarnya.
Attias Asril selaku Business Strategy & Operation Division mengatakan, bahan bakar dan teknologi harus sejalan. Sebab jika tidak maka akan sia-sia.
“Sekarang kalau pakai bahan bakar biasa mesin Euro4 juga tidak lulus uji emisi,” ujar Attias.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.