SOLO, KOMPAS.com - Perawatan sistem pendingin, khusus air radiator mobil, perlu dilakukan untuk menjaga kinerja mesin tetap optimal.
Apalagi cairan radiator berperan penting dalam menjaga suhu mesin tetap stabil, mencegah overheat yang dapat menyebabkan kerusakan parah.
Maka dari itu, pemilik mobil perlu mengganti secara rutin sesuai jadwal, sehingga mesin tetap prima dan bisa mengurangi risiko kerusakan.
Baca juga: Kejadian Unik, Pemilik Hyundai Creta Diajak Minum Kopi Oleh Fitur Ini
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service mengatakan, ganti air radiator bisa dilakukan tiap 80.000 kilometer (km).
“Kalau pakai coolant ori bisa 80.000 km atau empat tahun, selama enggak bocor ya,” kata Muchlis kepada Kompas.com, belum lama ini.
Sementara, Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka mengatakan, air radiator perlu diganti saat sudah mencapai odometer tertentu.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Gelar 3 Seri Pertamax Turbo Drag Fest 2024
“Kalau airnya sudah rusak, mungkin kemampuan melindungi dari karatnya sudah tidak bagus. Kita ganti dengan yang baru akan membuat mesin awet,” kata Suparna.
Selain itu, air radiator juga bisa ganti menyesuaikan waktu pemakaiannya, seperti sudah empat tahun ganti.
“Sekarang pakai bulan, empat tahun ya kurang. Kalau lebih cepat tidak apa-apa.” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.