Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Indomobil Group Mau Gandeng GAC Aion

Kompas.com - 29/05/2024, 13:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

GUANGZHOU, KOMPAS.com - Penetrasi Indomobil Group dalam menyambut era industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia cukup agresif.

Terbukti dalam tiga tahun belakangan ini, perseroan telah menggandeng sedikitnya tiga pabrikan otomotif baru, seperti GAC Aion.

Menjadi merek khusus mobil listrik yang debut pada 28 Juli 2017, salah satu grup besar nasional ini percaya diri bisa jadi pemimpin pasar.

Baca juga: Strategi GAC Aion Menjangkau Seluruh Pasar Indonesia

Pabrik GAC Aion di Guangzhou, ChinaKOMPAS.com/Ruly Kurniawan Pabrik GAC Aion di Guangzhou, China

"GAC Aion merupakan merek nomor tiga dunia untuk kendaraan listrik. Mereka itu sangat besar," kata Chief Executive Officer PT Indomobil Energi Baru, Andry Ciu di Guangzhou, China, Selasa (28/5/2024).

"Sebagai contoh, RnD centernya aja hingga 50 hektar dan khusus GAC Aion. Kalau tak ada yang dipikirin (rencana masa depan), tidak akan sebesar itu juga," tambahnya.

"Bahkan kita bicara produk dua tahun lagi, sudah ada barangnya. Jadi tinggal tunggu tanggal mainnya," ucap dia lagi.

Di samping itu, GAC Aion merupakan state owned alias badan usaha milik negara. Sehingga berbagai aktivitasnya didukung oleh pemerintah China.

Membuat perusahaan memiliki kebebasan atas riset dan produksi, tidak khawatir soal dananya.

Baca juga: Indomobil Pastikan GAC Aion Tembus TKDN 60 Persen di Indonesia

Jajaran produk GAC AionKOMPAS.com/Ruly Kurniawan Jajaran produk GAC Aion

"Jadi berbeda dengan perusahaan swasta yang nafasnya itu ada batasnya. Sehingga keberlangsungan industri tidak ada issue," kata Andry.

"Kerja sama kita juga tidak hanya sebagai distributor. Kalau cuma tunjuk distributor mereka bisa hengkang dari indonesia. Jadi Indomobil penuh perhitungan," ucap dia.

Dalam waktu dekat, Andry juga menyebut bahwa GAC Aion bakal mendirikan pabrik khusus di Tanah Air dengan standar dan teknologi mutakhir seperti di China.

Perusahaan juga akan menerjunkan para insinyurnya untuk mengoperasikan fasilitas dimaksud guna meningkatkan daya saing industri.

Baca juga: Cara Atur Posisi Duduk SUV buat Kurangi Blind Spot

"Dengannya akan terjadi suatu transfer knowledge. Sebab yang tahu mereka, kita jangan antipati dulu sama tenaga asing," ucap Andry.

"Pemerintah sudah menjaga proporsi dari tenaga kerja asing dengan tenaga kerja lokal, ada komposisinya dan saya tidak akan melanggar hal itu," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau