JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu perusahaan kendaraan listrik terbesar asal China, GAC Aion bertekad untuk membesarkan industri otomotif nasional melalui berbagai langkah strategis yang mulai dilakukan pada tahun ini.
Pasalnya, Tanah Air merupakan kawasan potensial bagi perusahaan di kawasan Asia Tenggara selain Thailand. Bersama Indomobil Group, mereka berkomitmen dapat menjangkau seluruh wilayah yang ada di Indonesia.
"Dalam studi kami, kami memiliki dua strategi. Pertama, kami ingin masuk pada pasar B2B (fleet market) karena sepenglihatan kami sudah waktunya B2B masuk ke era kendaraan listirk," kata Vice President Aion Indonesia, Qin Bangshu di Guangzhou, China, Selasa (27/5/2024).
Baca juga: GAC Aion Siapkan 7 Mobil Listrik untuk Indonesia hingga 2026
"Kemudian, tentunya juga ialah B2C (retail market) atau perorangan," tambah dia.
Adapun pasar B2B yang hendak disasar oleh GAC Aion ialah ride hailing (Gojek atua Grab) dan taksi. Menurut Qin, produk yang cocok di segmen terkait adalah Hyper HT.
Sementara khusus konsumen perseorangan lebih pada mobil perkotaan dengan jarak tempuh mumpuni dan harga jual terjangkau, seperti Aion Y Plus.
"Bisa dilihat di Guangzhou, banyak taksi dan ride hailing pakai Aion. Kita sangat kuat di model bisnis ini. Ditambah kota-kota kecil di Indonesia, masih cukup sulit untuk mengembangkan pasar mobil listrik karena keterbatasan infrastrukturnya," ucap Qin.
Baca juga: Indomobil Bakal Bawa Aion Hyper HT di GIIAS 2024
"Jadi saya rasa B2B, kerjasama dengan fleet customer adalah langkah tepat. Bertahap dengannya, mereka akan mengembangkan pasar BEV itu sendiri," ujar dia.
Meski demikian, target penjualan pada segmen B2C akan tetap dominan dengan rasio 70:30 daripada konsumen fleet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.