JAKARTA, KOMPAS.com - Saat hujan deras, risiko terjadinya kecelakaan karena aquaplaning menjadi tinggi. Untuk itu, penting bagi para pengendara mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya aquaplaning.
Untuk diketahui, aquaplaning adalah peristiwa ketika roda kendaraan terbungkus air. Dalam kondisi tersebut, roda menjadi kehilangan traksi pada aspal. Traksi sendiri merupakan gaya gesek maksimum yang dihasilkan antara dua permukaan tanpa mengalami slip.
Baca juga: Hindari Kecelakaan dari Bahaya Aquaplaning Saat Hujan
Sebagian orang mengira bahwa aquaplaning terjadi karena mobil melaju pada kecepatan tinggi dan melewati genangan air. Padahal, penyebab aquaplaning bukan hanya karena kecepatan kendaraan.
On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal, mengatakan, penyebab terjadinya aquaplaning ada beberapa faktor.
Baca juga: 2 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Mengalami Aquaplaning
"Jadi, tidak bisa dijadikan patokan, misalnya, kecepatan 60-70 kilometer per jam akan terjadi aquaplaning kalau melibas genangan air. Tergantung bobot kendaraan juga, ketinggian air, kedalaman alur ban, dan lain-lain," kata Zulpata.
"Contoh saja, truk muatan penuh, melibas genangan air sangat susah untuk terjadinya aquaplaning. Sebab, muatan yang berat, meskipun bannya gundul, yang terjadi selip saja, bukan aquaplaning," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.