Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dipakai Lebaran, Pahami Tanda Shockbreaker Rusak

Kompas.com - 19/04/2024, 19:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peredam kejut atau biasa dikenal suspensi alias shockbreakermerupakan salah satu bagian pada roda kendaraan yang berfungsi untuk memastikan kenyamanan selama perjalanan.

Namun komponen ini kerap terlupakan dari pemeriksaan karena kondisinya yang berada di bagian bawah. Padahal mobil kerap kali dipakai untuk perjalanan jauh seperti mudik Lebaran 2024.

Andi, Mekanik bengkel spesialis per Wahyu Motor di MGK Kemayoran mengatakan, pemilik kendaraan yang usia pakainya lebih dari tiga tahun wajib memeriksakan kondisi peredam kejut mobilnya.

Baca juga: Pemasangan Cip RFID di Pelat Nomor Kendaraan Diklaim Tanpa Biaya

Suspensi belakang Mitsubishi XForceKompas.com/Adityo Suspensi belakang Mitsubishi XForce

Apalagi usai digunakan dalam durasi panjang. Sering kali, ada tanda-tanda yang nampak dari perangkat tersebut yang membutuhkan perbaikan.

"Biasanya terlihat dari penampakan rembesan oli di bodi suspensi atau tabung shockbreaker. Jika melihat hal ini, pemilik wajib memperbaiki dengan mengganti langsung atau kalau tipe mobil lama bisa mengganti sil karetnya dengan yang baru, termasuk oli suspensi. Kalau mobil modern biasanya rusak harus ganti langsung," ucap Andi belum lama ini.

Dari pengalamannya selama ini, kerusakan pada peredam kejut terjadi tidak dalam waktu singkat. Beberapa penyebabnya antara lain kebiasaan melewati jalan rusak atau kendaraan memuat beban berat.

Pemilik kendaraan pun bisa merasakan kenyamanan yang berkurang bila suspensi tidak bekerja dengan baik. Salah satu cirinya adalah sisi ban yang habis tidak bersamaan.

Baca juga: Awas, Akal-akalan Bengkel AC seperti Ini Rawan Bikin Mobil Terbakar

Suspensi udara Airmatic yang disematkan pada model premium Mercedes-BenzDok. Mercedes-Benz Suspensi udara Airmatic yang disematkan pada model premium Mercedes-Benz

Dalam kesempatan terpisah, Wawan Gunawan, salah satu pemilik bengkel spesialis shockbreaker dan per mobil Laksana Per menjelaskan, peredam kejut yang mati biasanya karena seal alias katup yang rusak.

“Kalau dipaksakan jadinya jebol dan minyaknya keluar, tidak ada lagi tekanan buat nahan. Apalagi kalau yang nyetir ngebut, shock bisa lebih cepat rusak,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com