Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sifat yang Wajib Dimiliki Pengemudi Truk, Jangan Sumbu Pendek

Kompas.com - 28/03/2024, 03:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan truk di Gerbang Tol (GT) Halim Utama, Rabu (27/3/2024) pagi bermula dari senggolan dengan mobil pribadi. Pengemudi truk diceritakan cekcok dan berusaha kabur dengan cara menyetir ugal-ugalan.

Berdasarkan video keterangan pengemudi truk yang beredar di media sosial, dia mengaku jengkel setelah menyerempet mobil sebelum GT. Emosi, kemudian nekat menabrakkan truknya ke mobil di depan. Selanjutnya, mengemudi dengan kencang sampai akhirnya menabrak mobil lainnya di GT Halim Utama.

Informasi sementara, pengemudi truk masih berusia 18 tahun dan tidak memiliki SIM. Memang buat mengemudikan truk, setidaknya butuh SIM B1, dengan syarat usia minimal 20 tahun.

Baca juga: Cegah Kecelakaan, Wajib Jaga Jarak Aman dengan Truk ODOL

Kondisi setelah kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Rabu (27/3/2024). Polda Metro Jaya Kondisi setelah kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Rabu (27/3/2024).

Menanggapi hal tersebut, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, mengemudikan truk butuh emosi yang stabil. Bukan sifat yang punya agresivitas tinggi, mudah terpicu emosi atau kerap dijuluki sumbu pendek.

"Secara umum, pengemudi truk harus bertanggung jawab dengan tugasnya, bijaksana dalam mengambil keputusan, dan tidak mudah terprovokasi," ucap Sony kepada Kompas.com, Rabu (27/3/2024).

Makanya, selain syarat usia minimal 20 tahun untuk memiliki SIM B1, pengemudi truk harus punya SIM A dahulu selama 12 bulan baru bisa mengajukan pembuatan SIM B1.

Baca juga: PO Shantika Rilis 2 Unit Sleeper Bus Baru, Punya Kabin Mewah


"Artinya secara ketrampilan dan pengalaman jam terbangnya sudah tinggi ditambah faktor emosinya sudah stabil," ucap Sony.

Melihat dari video keterangan pengemudi truk yang tersebar di media sosial, emosinya masih tidak stabil sampai jengkel setelah serempetan dengan orang. Selain itu, malah mencari cara dengan ugal-ugalan buat lari dari masalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com