JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan truk di Gerbang Tol (GT) Halim Utama, Rabu (27/3/2024) pagi bermula dari senggolan dengan mobil pribadi. Pengemudi truk diceritakan cekcok dan berusaha kabur dengan cara menyetir ugal-ugalan.
Berdasarkan video keterangan pengemudi truk yang beredar di media sosial, dia mengaku jengkel setelah menyerempet mobil sebelum GT. Emosi, kemudian nekat menabrakkan truknya ke mobil di depan. Selanjutnya, mengemudi dengan kencang sampai akhirnya menabrak mobil lainnya di GT Halim Utama.
Informasi sementara, pengemudi truk masih berusia 18 tahun dan tidak memiliki SIM. Memang buat mengemudikan truk, setidaknya butuh SIM B1, dengan syarat usia minimal 20 tahun.
Menanggapi hal tersebut, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, mengemudikan truk butuh emosi yang stabil. Bukan sifat yang punya agresivitas tinggi, mudah terpicu emosi atau kerap dijuluki sumbu pendek.
"Secara umum, pengemudi truk harus bertanggung jawab dengan tugasnya, bijaksana dalam mengambil keputusan, dan tidak mudah terprovokasi," ucap Sony kepada Kompas.com, Rabu (27/3/2024).
Makanya, selain syarat usia minimal 20 tahun untuk memiliki SIM B1, pengemudi truk harus punya SIM A dahulu selama 12 bulan baru bisa mengajukan pembuatan SIM B1.
"Artinya secara ketrampilan dan pengalaman jam terbangnya sudah tinggi ditambah faktor emosinya sudah stabil," ucap Sony.
Melihat dari video keterangan pengemudi truk yang tersebar di media sosial, emosinya masih tidak stabil sampai jengkel setelah serempetan dengan orang. Selain itu, malah mencari cara dengan ugal-ugalan buat lari dari masalah.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/28/034200215/sifat-yang-wajib-dimiliki-pengemudi-truk-jangan-sumbu-pendek