SOLO, KOMPAS.com - Viral di mesia sosial seorang ibu pengendara sepeda listrik roda tiga yang melanggar aturan di jalan raya.
Dalam video yang diunggah oleh akun X (Twitter) @onadhib, Minggu (17/3/2024), terlihat seorang ibu yang mengendarai sepeda listrik roda tiga bukan di jalurnya.
Bahkan, terlihat ibu tersebut membuat kendaraan yang sudah berada di jalurnya mengalah dan memilih melewati ibu tersebut. Tidak sampai disitu, ibu tersebut juga sudah ditegur namun tetap tidak mau mengalah dan masih melanjutkan perjalanannya.
Baca juga: Apparel Berkendara Premium yang Punya Harga Terjangkau
Gini ini cara bilanginnya gimana ya? pic.twitter.com/OWb04AAks6
— Nadiv Basmalah (@onadhib) March 17, 2024
Menanggapi hal ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, berkendara di jalan raya harus memenuhi syarat kondisi yang waras.
“Menurut saya beraktifitas berkendara di tempat umum harus memenuhi syarat waras. Orang waras tau mana yang benar dan salah,” kata Sony kepada Kompas.com, Senin (18/3/2024)
Sony juga mengatakan, dengan kondisi yang waras dalam berkendara akan membuat pengemudi sadar pentingnya mematuhi aturan lalu lintas, dan tidak akan melewan arah.
Baca juga: Kemenhub Mulai Cek Kelayakan Bus Jelang Lebaran 2024
“Sehingga dia mematuhi aturan lalu lintas agar tidak membahayakan orang lain, atau berproses ketika diberitahukan mana yang benar. Tapi kalau sudah tidak mau tau itu tanda-tanda nggak waras,” kata Sony.
Sementara, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, ibu-ibu di jalan sering meresahkan karena kurang paham konsep kesadaran mengenai bahaya.
“Ibu-ibu kadang-kadang kesadaran tentang bahaya itu kurang di jalan. Kita bisa melihat ibu-ibu di jalan pasang sein kanan belok ke kiri atau sein kiri belok kanan, atau malah terus atau berjalan terlalu pelan di arus kencang yang mana membahayakan dirinya dan orang lain,” kata Jusri.
Baca juga: Batas Waktu Beli Mobil Baru buat Dipakai Mudik Lebaran
Kesadaran mengenai bahaya menjadi masalah satu dasar dalam berkendara. Namun, konsep sadar mengenai bahaya beda dengan safety riding, sebab berkendara aman adalah caranya. Sementara sadar bahaya mengenai kemampuan berpikir seseorang mengolah bahaya yang bisa terjadi.
Jusri mengatakan, ibu-ibu kurang paham konsep bahwa jika manuvernya bisa membahayakan dirinya sendiri dan pengguna jalan lain.
“Kemudian (ibu-ibu) melakukan manuver suka-suka dia dan keempat posisi jalan, pengenalan line exercise kurang sekali kadang di tengah dan pelan sekali. Kondisi ini selain membahayakan dia juga membahayakan pengguna jalan yang lain," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.