KLATEN, KOMPAS.com - Salah satu metode pemeriksaan radiator saat servis mobil berkala adalah memeriksa kemampuan radiator dalam menahan air coolant bertekanan.
Saat sistem pendingin mesin mobil bekerja air radiator memang akan mengalami kondisi bertekanan, khususnya saat suhunya tinggi.
Maka dari itu untuk mencegah terjadinya pecah radiator di perjalanan pihak bengkel menawarkan pemeriksaan radiator secara berkala.
Namun terkadang hal ini disalahartikan oleh konsumen bahwa mereka menganggap pihak bengkel sudah melakukan kesalahan karena semula kondisinya baik-baik saja, tapi setelah diservis malah radiatornya bocor.
Baca juga: Jangan Tunggu Overheat, Ini Tanda Radiator Mobil Sudah Minta Diservis
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan, ada prosedur pemeriksaan radiator setiap mobil servis yakni dengan cek kompresi.
“Kompresi ini melibatkan alat pompa dilengkapi skala yang menekan bagian radiator pada tekanan tertentu, setelah itu diamati apakah terjadi penurunan kompresi secara drastis sambil diamati bagian radiator secara visual,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Hardi mengatakan itu sudah menjadi prosedur standar dalam pemeriksaan radiator sebagaimana yang didapatkan dari pengalamannya selama bergabung dengan bengkel resmi.
Baca juga: Radiator Bermasalah Juga Bisa Bikin Mobil Gagal Menanjak
Dengan menguji radiator demikian, maka itu sama saja sudah menggambarkan kondisi sebenarnya ketika mobil sedang dioperasikan menurut Hardi.
“Saat mesin bekerja pada suhu ideal, maka saluran radiator akan mengalami tekanan akibat air yang memuai akibat panas, tekanan ini diatur oleh tutup radiator, ada saatnya tekanan ini digemboskan bila sampai 0,9 atau 1,1 bar,” ucap Hardi.
Kondisi tersebut membuat saluran radiator selalu bertekanan, itu sebabnya perlu diperiksa kemampuannya secara berkala. Sehingga, bila memang bahan radiator sudah tidak mampu menahan beban tersebut akan diketahui di bengkel.
Baca juga: Kenali Penyebab Radiator Mobil Bocor
“Ini tujuannya untuk menghindari pecah radiator di perjalanan, biasanya saat diuji kompresi radiator yang sudah jelek akan menimbulkan rembesan air, bisa di sambungan tabung atas atau bawah, begitu juga di selang-selangnya,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan bila di bengkel ditemukan gejala kerusakan saat diperiksa maka konsumen akan diberitahu atas temuan tersebut terkait kemampuan radiator yang menurun bisa karena sealnya sudah jelek, bahannya sudah getas dan seterusnya.
“Bagian radiator ini memang dibuat lebih empuk, sehingga ketika terjadi pemuaian di luar batas, bagian radiator yang akan pecah duluan, tidak menyebabkan bagian dalam mesin yang bocor karena dampaknya akan lebih parah,” ucap Hardi.
Jadi, ada baiknya pemeriksaan radiator secara berkala tetap dilakukan guna menghindari radiator pecah di perjalanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.